Generosity
Klinik Kasih
Kata “kasihilah sesamamu manusia” menjadi dasar terbentuknya pelayanan KLINIK KASIH. Diawali oleh kerinduan gembala untuk membantu, menolong dan memberkati jemaat seperti yang tercantum dalam Mat. 22:39. Dan dengan adanya salah seorang pelayan gereja GBI House of Prayer yang berprofesi sebagai seorang dokter, maka apa yang menjadi kerinduan Tuhan dan gembala untuk menolong dan membantu jemaat dapat tersalurkan khususnya sisi kesehatan.
Awal mulanya klinik kasih diadakan 3 bulan sekali dan diadakan di hari Minggu setelah kebaktian ke-2 selesai (sekitar jam 13.00). Klinik Kasih terbuka untuk umum (tidak hanya untuk jemaat). Mereka yang berobat di klinik kasih tidak dipungut biaya sedikit pun (Gratis). Dan banyak dari pasien yang datang berobat bukan dari kalangan orang Kristen tetapi dari kaum Kedar. Mereka yang datang berobat tidak hanya dilayani dari sisi medis tapi diajak juga juga untuk sama-sama berdoa minta kesembuhan dari Tuhan termasuk juga pasien yang dari Kedar.
Banyak kesaksian dari pasien yang datang berobat bahwa mereka sembuh dari sakitnya. Mereka sudah berobat ke berbagai dokter tapi tidak sembuh tetapi ketika diobati melalui pelayanan ini justru menjadi sembuh. Puji Tuhan, Tuhan turut campur tangan dalam pelayanan ini. Dan atas permintaan jemaat serta mereka yang diberkati melalui pelayanan ini, maka Klinik Kasih saat ini diadakan sebulan sekali di setiap minggu ke-4 setelah kebaktian ke-2 selesai, sekitar jam 13.00-15.00. Dan pasien yang dilayani di setiap kali pelayanan sudah mencapai sekitar 50 orang.
Bakti Sosial
Matius 25:40 – Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku
Kata “hina” (kamus Bahasa Indonesia) artinya rendah martabat atau kedudukannya. Orang yang paling hina adalah orang yang paling rendah martabat / kedudukannya. Orang seperti ini biasanya tidak dipandang / dianggap dan direndahkan, akibatnya mereka menjadi tidak berani bergaul / berkomunitas. Mereka menjadi orang-orang terpinggirkan. Tetapi sesungguhnya pada saat kita bergaul atau melakukan sesuatu dengan orang yang paling hina, kita melakukannya dengan Tuhan sendiri (Mat. 25:40).
Matius 25:40 menjadi dasar dan landasan diadakannya pelayanan BAKTI SOSIAL. Pelayanan ini diadakan untuk memberkati orang-orang yang paling “hina” (tidak mampu / susah) yang berada di luar lingkungan gereja yang bukan bagian dari jemaat gereja GBI House of Prayer. Pelayanan ini diadakan di luar gereja dan biasanya bekerja sama dengan pihak lain, seperti: RW atau Kelurahan, Panti Jompo, Panti Asuhan, Ormas-Ormas dan lain-lain.
Bakti Sosial ini diadakan beberapa bulan sekali dan bisa juga tergantung kebutuhan, seperti pada saat banjir yang melanda Jakarta awal tahun 2014 sampai beberapa hari dan merendam beberapa permukiman, melalui pelayanan ini gereja membantu mereka. Pelayanan lain yang biasa dilakukan adalah Bakti Sosial berupa pengobatan gratis dan pembagian sembako, mengunjungi dan memberkati Panti-Panti seperti Panti Jompo dan Panti Asuhan.
Melalui pelayanan ini mereka yang merasa hina, terpinggirkan / tersingkirkan dan terbuang dapat merasakan kasih Kristus dan gereja GBI House of Prayer sangat terbuka untuk mereka.