Aktif terlibat dalam pelayanan Dewasa Muda sejak tahun 1993, Tuhan memberikan panggilan bagi beliau untuk merintis sebuah pelayanan di tahun 1998 yang sekarang menjadi GBI House of Prayer.

Bermodalkan pendidikan di tingkat 2 Universitas Tarumanagara, beliau menekuni karir di bidang Perbankan dan Perusahaan Pembiayaan. Panggilan Tuhan dinyatakan pada beliau pada tahun 2001 untuk melayani sepenuh waktu di ladang-Nya.

Saat ini beliau bersama dengan istri, Ps. Wendy Gunastri dan putrinya, Abigail bersama-sama melayani di GBI House of Prayer.

Di sela-sela kesibukannya sebagai Arsitek lulusan Universitas Tarumanagara, Jakarta dan juga sebagai konsultan - kontraktor, November tahun 1999 beliau mulai terlibat dalam pelayanan di gereja GBI House of Prayer dan tahun 2005 diangkat sebagai pejabat GBI (Pendeta pembantu / Pdp.) dan dipercayakan dalam membantu menggembalakan jemaat sebagai wakil gembala. Juga sebagai pengajar kelas pendalaman Alkitab (KOM).

November 2013, Tuhan memanggil beliau untuk melayani pekerjaan Tuhan sepenuh waktu dan meninggalkan semua usaha dan pekerjaan di dunia sekuler. Bersama istri Pdp. Dr. Kartika Suryadi yang masih berprofesi sorang dokter serta 3 orang anak, Steffia, Natanael dan Rachel bersama-sama melayani di GBI House of Prayer.

Perjalanan kehidupan kerohanian Pdp. Hartanto W. Kertacipta bermula pada tahun 1992, yang menjadi awal mula kelahiran baru dan penerimaannya akan Tuhan Yesus secara pribadi. Hal tersebut menjadi titik balik kehidupannya dalam proses pertumbuhan kerohanian dan pelayanannya di kemudian hari.

Seiring berjalannya waktu, Tuhan terus percayakan beliau untuk menjadi seorang hamba yang dipakai Tuhan untuk bekerja dengan giat di ladangNya. Tahun 2004 adalah tahun dimulainya suatu rencana Tuhan yang baru dalam kehidupan beliau, dimana beliau bergabung dalam wadah GBI House of Prayer, yang digembalakan oleh Pdt. David Tedjasasmita.

Pdp. Tjong Then Gwe melayani di GBI House of Prayer sebagai kabid Ibadah Raya sejak 2005. Seorang yang berprofesi sebagai pengusaha garmen di Tanah Abang sejak 2000 ini sudah berkeluarga, beristrikan seorang wanita yang bernama Linda Kosim dan dikaruniai seorang anak bernama Stephanie Immanuel Lau.

Kerinduan terdalamnya adalah bisa melihat setiap pribadi yang beribadah di gereja mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan merasakan hadirat Tuhan baik pada saat mereka doa, memuji, menyembah maupun pada saat mendengar Firman Tuhan, sehingga setelah ibadah selesai setiap jemaat pulang dengan roh dan pikiran yang dibaharui kembali dan mengalami breakthrough dalam kehidupan setiap hari serta hidup mereka terus bertumbuh.