1 Tawarikh 10:1-14
(Ayat 4) Lalu berkatalah Saul kepada pembawa senjatanya: “Hunuslah pedangmu dan tikamlah aku, supaya jangan datang orang-orang yang tidak bersunat ini memperlakukan aku sebagai permainan.” Tetapi pembawa senjatanya tidak mau, karena ia sangat segan. Kemudian Saul mengambil pedang itu dan menjatuhkan dirinya ke atasnya.Bunuh diri adalah suatu tindakan dari orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan baik. Orang yang tidak memiliki hubungan yang baik dengan Allah sehingga tidak mengetahui betapa besar dan hebatnya Allah lebih dari masalah atau pergumulannya.
Hal ini yang terjadi atas Saul, raja pertama bangsa Israel setelah sebelumnya bangsa Israel hidup di bawah pimpinan hakim-hakim. Saul dari suku Benyamin dipilih Tuhan untuk menjadi raja atas mereka. Allah mengurapi Saul untuk menjadi raja atas Israel. Tetapi pemilihan Allah atas Saul, tidak menjamin Saul terus dipakai Allah menjadi raja selamanya dan di akhir hidupnya bahagia.
Saul mati bunuh diri, sungguh keadaan yang tragis sebagai seorang raja yang dipilih dan diurapi Allah. Perkenanan Allah atas Saul atau siapapun juga untuk dipakai menjadi alat-Nya akan turun selama mereka hidup takut Allah dan melakukan perintah-perintah-Nya.
Allah sudah menetapkan hukum bagi umat-Nya untuk tidak bertanya atau memanggil arwah karena itu adalah suatu kekejian di mata Allah. Tetapi Saul melanggarnya, akibatnya Allah meninggalkan Saul dan Saul mati bunuh diri.
APAPUN MASALAH KITA, KITA PUNYA ALLAH YANG BESAR DAN MENYERTAI KITA DAN TERUSLAH BERHARAP KEPADA-NYA
Jadilah pelaku-pelaku firman Tuhan sehingga perkenanan, penyertaan dan pengurapan Allah senantiasa ada pada kita. Allah tidak pernah meninggalkan kita. Apapun masalah kita, kita punya Allah yang besar dan menyertai kita dan teruslah berharap kepada-Nya.
Tuhan memberkati.
DOA :
Terima kasih Tuhan, saya percaya Tuhan sanggup menolong saya. Saya akan terus percaya dan berharap karena pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.