Mazmur 137:1-9
(Ayat 1) Di tepi sungai-sungai Babel, di sanalah kita duduk sambil menangis, apabila kita mengingat Sion.Kehidupan ini tidak mesti selalu lancar dan tidak ada masalah. Ada saat-saat penuh sukacita, tetapi ada juga saat-saat penuh dukacita. Hal inipun terjadi pada anak-anak Tuhan. Yang membedakan anak-anak Tuhan dengan bukan anak-anak Tuhan adalah bagaimana menghadapi masalah yang terjadi dalam hidupnya.
Bagi anak-anak Tuhan, sukacita maupun dukacita, semua Tuhan izinkan dan ada rencana Tuhan yang indah yang akan digenapi atas hidupnya. Sukacita maupun dukacita adalah suatu kesempatan di mana ia dapat belajar mengenal Tuhan lebih dekat.
Pemazmur dalam pasal 137, mengajak untuk belajar meratap dengan benar di saat penderitaan. Namun saat meratap, pemazmur tidak membiarkan kesedihan itu sampai membuatnya kehilangan iman kepada Tuhan. Bagaimanapun pahit atau manisnya kehidupan ini, marilah kita belajar untuk menerimanya.
Tidak salah atau dilarang bagi anak-anak Tuhan untuk meratap tetapi hendaklah ratapan anak-anak Tuhan tidak membuatnya kehilangan iman dan menjadi tidak percaya kepada Bapa di Sorga.
RATAPAN DI KALA PENDERITAAN, JIKA DILAKUKAN DENGAN BENAR SAMA SEPERTI UCAPAN SYUKUR AKAN MEMBAWA KITA SEMAKIN DEKAT DAN MENGENAL TUHAN.
Tuhan memberkati.
DOA :
Tuhan… Tuhan… Kenapa Tuhan izinkan masalah terus ada dalam kehidupan saya? Tetapi saya percaya, Tuhan tidak pernah meninggalkan saya dan kekuatan Tuhan pasti akan memampukan saya untuk kuat mengatasinya. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.