Yehezkiel 18:1-32
(Ayat 20) Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.Siapa yang berbuat dosa ia harus dihukum. Hal ini menunjukkan sikap hati Allah yang adil. Allah tidak membeda-bedakan antara orang fasik dan orang benar. Setiap orang harus mempertanggungjawabkan setiap perbuatannya.
Dalam (Rom. 2:6) “Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.” Ayat ini tidak bertentangan dengan ayat yang menyebutkan soal pembalasan Allah kepada manusia berdosa sampai keturunan ketiga dan keempat (Kel. 20:5), yang sering kita kenal dengan istilah kutuk nenek moyang. Ayat ini berlaku bila semua keturunannya pun berbuat dosa juga.
Kebudayaan bangsa Israel menyatakan seorang kepala keluarga adalah imam, ketika imamnya bersalah maka jemaatnya (keluarga) ikut bersalah. Dan dalam kebudayaan bangsa Israel mereka hidup berdasarkan suku-suku. Dan suku-suku tersebut bisa sampai keturunan ketiga dan keempat. Jadi mereka semua turut berdosa bila imamnya berdosa.
Puji Tuhan, dosa dan kesalahan nenek moyang kita tidak perlu kita tanggung. Tetapi akibat dosa Adam, kita memiliki natur untuk berbuat dosa. (Mar. 7:21) “sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan.”
HANYA ADA SATU JALAN UNTUK KITA BISA BEBAS DARI DAMPAK DOSA ADAM, YAITU DENGAN PERCAYA DAN MENJADIKAN TUHAN YESUS SEBAGAI TUHAN DAN JURU SELAMAT DALAM HIDUP KITA.
Melalui pengorbanan-Nya di kayu salib kita dibebaskan dari kutuk hukum Taurat (Gal. 3:13).
Tuhan memberkati.
DOA :
Ampuni saya Tuhan untuk setiap kesalahan dan pelanggaran saya. Saya percaya pengampunan Tuhan turun atas hidup saya. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.