KE RUMAH DUKA

Ke Rumah Duka

Pengkhotbah 7:1-29

(Ayat 2) Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi ke rumah pesta, karena di rumah dukalah kesudahan setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya.

Rumah duka adalah tempat orang yang sudah meninggal ditaruh atau disemayamkan sebelum dikubur. Suasana rumah duka pada umumnya penuh dengan kesedihan. Banyak keluarga ditinggalkan oleh orang yang mereka kasihi untuk selama-lamanya.

Sebaliknya rumah pesta adalah tempat yang penuh dengan sukacita dan kegembiraan. Pesta ulang tahun, pernikahan, kelahiran, syukuran kenaikan jabatan dan lainnya. Biasanya ada makanan, bingkisan, dan tempatnya didekor. Orang mengadakan pesta karena ingin berbagi kebahagiaan dengan orang lain.

Kalau disuruh memilih di antara kedua tempat tersebut mana. Banyak orang pasti akan memilih pergi ke rumah pesta. Tetapi berbeda dengan penulis kitab Pengkhotbah, penulis yaitu raja Salomo menyatakan lebih baik pergi ke rumah duka dari pada ke rumah pesta. Salomo lebih suka berada di rumah duka.

Bagi Salomo hidup di dunia adalah penderitaan. Semua yang didapat adalah sia-sia, di rumah duka akhir kehidupan manusia dan ketika mati tidak ada yang dibawa, semua akan ditinggalkan.

Untuk apa kita berusaha selama hidup mengejar sesuatu yang tidak bisa kita bawa ketika kematian. Setelah kematian ada dua kehidupan baru. Hidup kekal di sorga atau kekal di neraka. Kita harus kejar hidup kekal di sorga dengan tetap percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus. Tetap jadikan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat sampai kematian.

DI RUMAH DUKA KITA DIINGATKAN UNTUK JANGAN HANYA FOKUS DENGAN KEHIDUPAN DUNIA.

RENUNGKAN:

  • Kenapa Salomo lebih suka ke rumah duka pada ke rumah pesta?
  • Apa yang harus saya lakukan untuk hidup kekal di sorga?

DOA:
(Apa yang Tuhan Yesus sampaikan melalui pembacaan Firman Tuhan hari ini?)