Yosua 22:1-34
(Ayat 11) Lalu terdengarlah oleh orang Israel itu cakap orang: “Telah didirikan mezbah oleh bani Ruben, bani Gad dan suku Manasye yang setengah itu, mezbah menghadap ke tanah Kanaan, di Gelilot pada sungai Yordan, di sebelah wilayah orang Israel.”
Keterbukaan adalah kunci untuk hubungan yang baik. Hubungan akan rusak bila tidak ada keterbukaan, yang terjadi adalah sikap menghakimi. Salah menghakimi akan menyebabkan perpecahan.
Perpecahan dialami oleh bangsa Israel ketika suku Ruben, Gad dan setengah suku Manasye yang tinggal di seberang sungai Yordan. Ketika mereka membuat mezbah, suku Israel yang lain berkumpul dan bersiap untuk memeranginya mereka.
Pengalaman masa lalu yang dialami oleh bangsa Israel yang membuat trauma. Tuhan marah dan menghukum mereka ketika mereka membuat mezbah dan menyembah allah lain. Mereka marah ketika melihat dan mendengar suku Ruben, Gad dan Manasye melakukan kembali hal tersebut yaitu membuat mezbah. Suku Israel yang lain lalu berniat menyerang mereka.
Tetapi tidak jadi setelah mendengar alasan kenapa tiga suku tersebut membuat mezbah. Bukan untuk menyembah berhala tetapi sebagai tanda atau peringatan. Keturunan mereka tahu bahwa mereka bagian dari suku-suku Israel yang ada di seberang sungai Yordan dan menyembah Allah yang sama.
Kita juga jangan cepat menilai seseorang, jangan menghakimi bila belum tahu masalahnya. Bahkan kita tidak boleh menghakimi karena penghakiman milik Tuhan. Hidup kita harus penuh kasih Tuhan, kasih akan membuat kita bisa memaafkan dan mengampuni.
JANGAN MENGHAKIMI BILA TIDAK TAHU MASALAHNYA KARENA BISA MEMBAWA PERPECAHAN.
RENUNGKAN:
- Kenapa saya tidak boleh menghakimi seseorang?
- Bagaimana supaya saya tidak mudah menghakimi seseorang?
DOA:
(Apa yang Tuhan Yesus sampaikan melalui pembacaan firman Tuhan hari ini?)