Kisah Para Rasul 27:1-44
(Ayat 25) Sebab itu tabahkanlah hatimu, saudara-saudara! Karena aku percaya kepada Allah, bahwa semuanya pasti terjadi sama seperti yang dinyatakan kepadaku.Paulus akhirnya pergi ke Roma seperti yang Tuhan sampaikan kepadanya (Kis. 23:11). Sekalipun perjalanan Paulus ke Roma adalah kehendak Tuhan bukan berarti jalannya mulus. Paulus pergi ke Roma sebagai tawanan dan dalam perjalanannya dengan kapal laut, badai yang dahsyat menerpanya sehingga perjalanan menjadi terganggu dan membuat tidak hanya Paulus menderita tetapi semua penumpang yang ada di kapal tersebut juga menderita.
Dalam kondisi dan keadaan tidak baik, banyak orang kehilangan kontrol dan mementingkan diri sendiri supaya selamat. Tetapi Paulus tetap bisa mengontrol dirinya untuk tetap tenang dan melaksanakan kewajibannya sebagai rasul yang menyampaikan pesan Allah dan memberi saran agar pelayaran ditunda untuk menghindari kerugian (ayat 30).
Paulus tidak bersikap sinis atau sakit hati ketika nasihatnya tidak digubris. Ia tetap bersikap positif dan menguatkan hati semua penumpang kapal dengan keyakinannya akan perlindungan Allah (ayat 21-25). Iman Paulus kepada Tuhan tetap terlihat jelas sekalipun berada di dalam situasi yang tidak menyenangkan.
Situasi dan kondisi sering menjadi alasan untuk kita tidak melakukan perintah Tuhan. Sering kali kita menunggu keadaan baik atau lebih baik untuk bersaksi tentang kebaikan Tuhan dan menjadi terang-Nya.
KEADAAN YANG KURANG BAIK DAN SITUASI DALAM BAHAYA SERING KALI JUSTRU MERUPAKAN SARANA YANG TUHAN BERIKAN UNTUK MENUNJUKKAN SIAPA KITA SEBAGAI ANAK-ANAK TERANG KEPADA DUNIA INI. TERANG HANYA BERGUNA DI TEMPAT GELAP. DAN KITA ADALAH TERANG YANG MENYINARI KEGELAPAN. TERANG TIDAK KELIHATAN KETIKA KONDISI DAN KEADAAN TERANG.
Tuhan memberkati.
DOA :
Tuhan dalam situasi dan kondisi apapun, saya akan tetap tenang dan berusaha menguasai diri karena semuanya Tuhan izinkan dan Tuhan tetap bersama saya. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.