1 Samuel 4:1-22
(Ayat 3) Ketika tentara itu kembali ke perkemahan, berkatalah para tua-tua Israel: “Mengapa Tuhan membuat kita terpukul kalah oleh orang Filistin pada hari ini? Marilah kita mengambil dari Silo tabut perjanjian Tuhan, supaya Ia datang ke tengah-tengah kita dan melepaskan kita dari tangan musuh kita.”Banyak anak-anak Tuhan atau orang Kristen memiliki pemikiran yang salah mengenai kehadiran dan penyertaan Tuhan dalam kehidupan mereka. Mereka berpikir dengan membawa atribut-atribut rohani seperti Alkitab, salib, dan lain sebagainya menandakan Allah hadir. Jadi kehadiran Allah ditandai dengan benda-benda tersebut.
Mereka merasa tenang ketika ada benda-benda tersebut bersama mereka. Hal ini pernah dialami bangsa Israel ketika berperang melawan bangsa Filistin. Mereka berpikir dengan adanya tabut Allah bersama-sama mereka dalam peperangan maka mereka pasti menang ketika berperang dan mereka kalah ketika tabut Allah tidak bersama mereka.
Jadi kehadiran Allah ditandai dengan adanya tabut Allah. Ketika mereka kalah berperang melawan bangsa Filistin, mereka berpikir karena tabut Allah tidak bersama mereka. Oleh karena itu, mereka pulang ke Silo dan membawa tabut Allah ke medan peperangan. Tetapi sekalipun sudah ada tabut Allah bersama mereka, mereka tetap kalah dalam peperangan. Bahkan tabut Allah dirampas oleh musuh.
Bangsa Israel salah mengartikan kehadiran Allah melalui tabut perjanjian. Tabut itu bagaikan jimat yang dapat digunakan kapan saja, sesuai kehendak dan kemauan mereka. Sesungguhnya kekalahan mereka dalam peperangan karena hidup mereka tidak lagi berkenan kepada Allah. Bukan karena tabut Allah.
HIDUP KITA HARUS BERKENAN KEPADA-NYA SEHINGGA KEHADIRAN DAN PENYERTAAN ALLAH AKAN DINYATAKAN
Allah hadir dalam hidup kita karena kita hidup dalam kekudusan dan ketaatan kepada Allah. Oleh karenanya hidup kita harus berkenan kepada-Nya sehingga kehadiran dan penyertaan Allah akan dinyatakan. Jadi bukan karena kita memiliki atribut-atribut rohani.
Tuhan memberkati.
DOA :
Tuhan ampuni saya kalau sering kali kehidupan saya tidak menyenangkan Tuhan bahkan membuat Tuhan malu. Saya pakai benda-benda yang menyatakan saya anak Tuhan tetapi kehidupan saya tidak memuliakan Tuhan. Saya bertobat Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.