Beberapa waktu ini pemerintah menjalankan program nasional imunisasi vaksin Measles-Rubella (MR).
Vaksin MR merupakan kombinasi vaksin Campak atau Measles (M) dan Rubella (R). Vaksin MR diberikan untuk mencegah terjadinya penyakit yang disebabkan oleh virus Campak dan Rubella (Campak Jerman). Penularan kedua penyakit ini biasanya melalui saluran napas, terutama dari kontak langsung dengan penderita yang terinfeksi melalui batuk atau bersin.
Sedangkan vaksin MMR merupakan vaksin yang terdiri dari 3 komponen vaksin yaitu Mumps (Gondongan), Measles (Campak), dan Rubella. Pemerintah kini lebih memprioritaskan program imunisasi vaksin MR karena kasus penyakit gondongan sudah jarang dijumpai di Indonesia.
Perbedaan Vaksin MR dan MMR
Perbedaan antara vaksin MR dan MMR adalah kandungan Mumps untuk melawan gondongan yang tidak dimasukkan ke dalam vaksin MR.
- Measles (Campak) dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan demam, ruam, batuk, pilek, dan mata merah serta berair. Campak juga kerap menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi telinga, diare, pneumonia, kerusakan otak, dan kematian.
- Rubella (Campak Jerman) merupakan infeksi virus yang menyebabkan demam, sakit tenggorokan, ruam, sakit kepala, mata merah dan mata gatal. Rubella kerap terjadi pada anak-anak dan remaja. Virus ini bisa memberi dampak buruk pada ibu hamil yang tertular, yakni menyebabkan keguguran, bayi terlahir mati, atau bahkan cacat lahir serius pada bayi seperti kebutaan dan tuli.
Program pemberian imunisasi vaksin MR ini bertujuan untuk mencegah infeksi Rubella saat kehamilan yang dapat menyebabkan bayi lahir dengan penyakit kelainan bawaan.
Vaksin MR merupakan pengganti vaksin MMR. Vaksin MMR merupakan vaksin untuk mencegah penyakit campak, rubella dan gondongan.
Gondongan adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang dapat mengakibatkan terjadinya demam, nyeri sendi, sakit kepala, pembengkakan pada kelenjar yang terletak di bagian bawah telinga, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan. Gondongan juga dapat menyebabkan komplikasi yang mencakup pembengkakan testis atau ovarium penyebab kemandulan, tuli, meningitis, dan dalam kasus yang jarang terjadi bisa berakhir pada kematian.
Program Vaksinasi Pemerintah Indonesia
Program vaksin MR menjadi prioritas Pemerintah Indonesia sebagai wujud upaya pengendalian Campak dan Rubella, lantaran bahaya komplikasinya yang berat dan mematikan. Oleh sebab itu, anak yang telah mendapat imunisasi vaksin MMR masih perlu mendapat vaksin MR untuk memastikan kekebalan penuh.
Imunisasi vaksin MR diberikan untuk semua anak usia 9 bulan sampai dengan kurang dari 15 tahun selama kampanye imunisasi MR. Selanjutnya, imunisasi MR masuk dalam jadwal imunisasi rutin dan diberikan pada anak usia 9 bulan, 18 bulan, dan kelas 1 SD/sederajat.
Vaksin MR efektif dan aman diberikan kepada anak sekalipun pada anak yang sudah mendapat vaksin MMR. Sama halnya dengan vaksin suntik lainnya, demam ringan, ruam merah, bengkak ringan dan nyeri di lokasi suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal yang akan menghilang dalam 2-3 hari. Kejadian pasca imunisasi yang serius sangat jarang terjadi.
Campak merupakan penyakit pembunuh anak-anak, dan Rubella dapat menyebabkan cacat lahir seumur hidup. Tidak ada pengobatan khusus untuk Campak dan Rubella, namun keduanya dapat dicegah dengan vaksin MR. Oleh sebab itu, penting bagi anak-anak untuk mendapatkan vaksin MR. Tak hanya anak-anak dan remaja, orang dewasa juga dapat diberikan vaksin ini terutama sebelum hamil.
By Pdp. Dr. Kartika Suryadi