AMBISI ATAU RENCANA TUHAN

Shalom adik-adik,

Adik-adik boleh saja memiliki ambisi dan memang seharusnya memiliki ambisi dalam hidup adik-adik. Ambisi akan menjadi suatu dorongan untuk adik-adik mengerjakan sesuatu dengan hasil yang lebih baik. Jika adik-adik tidak memiliki ambisi, adik-adik tidak akan memiliki gairah dalam mengisi kehidupan.

Pada dasarnya memiliki ambisi itu baik selama masih bisa dikendalikan dengan baik. Tetapi jika tidak, ambisi akan menghasilkan sikap ambisius. AMBISI YANG POSITIF AKAN MENDORONG ADIK-ADIK UNTUK MENGHASILKAN KARYA YANG BAIK dan meraih prestasi yang lebih baik dari sebelumnya.

Sebaliknya adik-adik, AMBISI YANG NEGATIF ADALAH AMBISI YANG TIDAK SEBANDING DENGAN POTENSI YANG DIMILIKI sehingga adik-adik akan menempuh segala cara untuk mewujudkan ambisi itu. Di balik ambisi yang negatif, adik-adik tidak mau kalah dengan orang lain, ingin memperoleh popularitas, ingin memperoleh pujian, ingin memperoleh kedudukan yang tinggi dengan kekuatan sendiri dan sebagainya.

Kalau ambisi adik-adik sudah melampaui kehendak Tuhan dan sudah keluar dari jalur Tuhan, ambisi adik-adik sudah tidak benar dan akan mendatangkan kehancuran. Tuhan mengatakan, “Masakan engkau mencari hal-hal yang besar bagimu sendiri?” (Yeremia 45:5a).

MILIKILAH AMBISI YANG POSITIF ATAU ADIK-ADIK SERAHKAN SEPENUHNYA KEPADA KEHENDAK DAN RENCANA TUHAN

Adik-adik harus dapat membedakan antara ambisi dan kehendak Tuhan. Kehendak dan rencana Tuhan dalam setiap hidup orang percaya akan terjadi tanpa suatu ambisi. Kalau rencana Tuhan maka tak seorangpun dapat menggagalkannya.

Jika Tuhan merendahkan adik-adik, siapa yang sanggup menghalangi-Nya? Tetapi jika Tuhan yang mengangkat adik-adik, siapa yang mampu menahan kehendak-Nya? Bagian adik-adik hanya berserah mengikuti kehendak dan rencana-Nya.

Tuhan memberkati.

DOA :
Tuhan Yesus, saya serahkan semua rencana dan rancangan ke dalam tangan Tuhan Yesus. Tetapi biarlah hanya kehendak Tuhan Yesus yang jadi. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.