DIDIK DENGAN BAIK

Shalom adik-adik,
Seorang ahli di bidang anak Charles Williams mengatakan bahwa anak pada usia 2 tahun adalah tuan kita, pada usia 10 tahun adalah budak kita, pada usia 15 tahun adalah kembaran kita. Setelah itu akan menjadi kawan atau musuh kita. Semua tergantung bagaimana kita membesarkannya.

Adik-adik, pernyataan di atas memperlihatkan bahwa bila orang tua salah mendidik, anak bisa mendatangkan kesusahan, bahkan malapetaka bagi seluruh keluarga. Demikian sebaliknya bila anak dididik dengan baik, anak akan menjadi berkat bagi seluruh keluarga.

Hal ini yang terjadi dalam keluarga imam Eli yang salah dalam mendidik anak-anaknya. Imam Eli tidak tegas dalam mendidik sehingga anak-anaknya memiliki kelakuan yang buruk. Mereka memandang rendah korban sembelihan umat Tuhan (ayat 29) dan berzinah dengan semua perempuan yang melayani di depan pintu Kemah Pertemuan.

Adik-adik, sikap lemah imam Eli membuat Hofni dan Pinehas menjadi anak yang tidak mengindahkan dan menghormati Allah. Akibat dosa inilah Allah membatalkan janji-Nya. Keluarga Eli tidak dapat melayani Allah dan menghukum seluruh keluarga imam Eli dan keturunannya.

“Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketentraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu” (Ams. 29:17). Tuhan Yesus memberi otoritas kepada orang tua untuk mendidik anak dengan penuh kasih supaya hidupnya memuliakan Tuhan Yesus.

Tanggung jawab adik-adik sebagai seorang untuk mau dididik sehingga memiliki masa depan yang baik. Kalau adik-adik ingin kehidupan yang baik maka tidak ada cara lain selain mau dididik. Adik-adik juga harus hidup takut Tuhan Yesus dan melakukan perintah Tuhan Yesus. Adik-adik tidak mau dididik berarti sedang mempersiapkan kehancuran dalam hidup adik-adik di masa depan.

MAU DIDIDIK DENGAN BAIK MAKA MASA DEPAN ADIK-ADIK PASTI AKAN BAIK.