2 Tawarikh 19:1-11
(Ayat 6) Berpesanlah ia kepada hakim-hakim itu: “Pertimbangkanlah apa yang kamu buat, karena bukanlah untuk manusia kamu memutuskan hukum, melainkan untuk TUHAN, yang ada beserta kamu, bila kamu memutuskan hukum.Shalom adik-adik,
Yosafat sebagai raja Yehuda mengajarkan kepada hakim-hakim. Suatu kehidupan yang takut akan Tuhan diperintahkan Yosafat kepada mereka. Ketika memutuskan hukum jangan untuk manusia tetapi untuk Tuhan. Supaya keputusan yang diambil tidak subjective dan menjadi salah.
Adik-adik hakim adalah orang yang bertugas untuk menghakimi. Menyelesaikan setiap masalah yang ada pada rakyat. Untuk itu setiap keputusan yang diputuskan harus benar dan adil. Setiap keputusan yang diambil untuk Tuhan bukan untuk manusia.
Dalam setiap pengangkatan hakim-hakim kerajaan, Yosafat selalu berpesan untuk hidup takut akan Allah, bertindak dengan seksama, setia dan tulus, jangan curang, menerima suap. Mereka harus minta hikmat Tuhan dalam mengambil keputusan.
Adik-adik mungkin bukan hakim yang sesungguhnya. Tetapi adik-adik pasti pernah atau suatu saat akan dihadapkan pada suatu situasi untuk memutuskan atau menghakimi. Memiliki prinsip keputusan yang adik-adik ambil untuk Tuhan Yesus bukan untuk manusia. Adik-adik harus minta hikmat Tuhan Yesus ketika hendak mengambil keputusan. Supaya bisa memutuskan dengan baik dan benar.
MINTALAH HIKMAT TUHAN YESUS DALAM MENGAMBIL KEPUTUSAN SEHINGGA KEPUTUSAN KITA BERASAL DARI TUHAN YESUS DAN UNTUK TUHAN YESUS.
Tuhan memberkati.
RENUNGKAN :
- Bagaimana cara mengambil keputusan yang benar?
- Mengapa saya harus mengambil keputusan untuk Tuhan Yesus bukan untuk manusia?
DOA :
( Apa yang Tuhan Yesus sampaikan melalui pembacaan Firman Tuhan hari ini? )