2 Samuel 10:1-19
(Ayat 3) Berkatalah pemuka-pemuka bani Amon itu kepada Hanun, tuan mereka: “Apakah menurut anggapanmu Daud hendak menghormati ayahmu, karena ia telah mengutus kepadamu orang-orang yang menyampaikan pesan turut berdukacita? Bukankah dengan maksud untuk menyelidik kota ini, untuk mengintainya dan menghancurkannya maka Daud mengutus pegawai-pegawainya itu kepadamu?”Shalom adik-adik,
Kata “anggapan” dalam ayat di atas artinya sangkaan, pendapat atau pandangan, semuanya itu belum menunjukkan suatu kepastian atau kebenaran. Orang yang sudah memutuskan anggapan menjadi suatu yang benar atau pasti akan bisa salah bila tanpa mencek terlebih dahulu kebenarannya. Hal tersebut akan sangat berbahaya.
Daud memiliki niat baik untuk tetap membangun hubungan dengan bani Amon walaupun raja bani Amon telah mati. Oleh karenanya Daud mengirim pegawai-pegawainya untuk menyampaikan turut berdukacita kepada Hanun, anaknya dan juga yang menggantikan ayahnya sebagai raja.
Tetapi pemuka-pemuka bani Amon memiliki anggapan yang salah tentang niat Daud tersebut. Mereka memiliki anggapan Daud ingin menyelidiki, mengintai dan menghancurkan bani Amon. Oleh karena itu, mereka menangkap dan menghina pegawai-pegawai Daud.
Tindakan mereka membuat Daud marah dan terjadilah peperangan antara bangsa Israel dan bani Amon. Peperangan seharusnya tidak terjadi kalau saja bani Amon tidak memiliki anggapan yang salah tentang kedatangan pegawai-pegawai Daud dan tidak bertindak berdasarkan anggapan mereka.
KITA HARUS MENCEK TERLEBIH DAHULU KEBENARAN SEHINGGA TINDAKAN YANG KITA LAKUKAN TIDAK SALAH
Kita harus memastikan dulu suatu kebenaran baru menentukan tindakan atau langkah-langkah yang akan dilakukan. Jangan bertindak kalau hanya berdasarkan anggapan. Anggapan bisa salah. Oleh karena itu, kita harus mencek terlebih dahulu kebenaran sehingga tindakan yang kita lakukan tidak salah
Tuhan memberkati.
DOA :
Terima kasih Tuhan untuk pesan Tuhan hari ini untuk saya tidak bertindak sebelum memastikan kebenarannya. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.