RATAPAN

DH-Ratapan
Ratapan 2:1-22
(Ayat 18) Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai, puteri Sion, cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam; janganlah kau berikan dirimu istirahat, janganlah matamu tenang!

Shalom adik-adik,

Yeremia menganjurkan kepada bangsa Israel untuk berdoa kepada Tuhan memohon pertolongan dan pengampunan akan dosa dan hukuman yang Allah berikan.

Adik-adik doa yang dipanjatkan kepada Allah bukan bermaksud untuk mengubah keadaan atau ketetapan penghukuman atas Israel. Ketetapan Allah tidak dapat diubah oleh siapapun. Sekali Allah berfirman maka semua firman-Nya akan terlaksana dan tidak mungkin dibatalkan.

Doa dan ratapan bangsa Israel ditujukan sebagai bentuk permohonan ampun kepada Allah. Kesedihan ataupun ratapan atas dosa-dosa yang telah mereka perbuat sehingga menimbulkan murka Allah (Rat. 2).

“RATAPAN” ADALAH PENYESALAN MENDALAM AKAN SETIAP DOSA YANG TELAH DILAKUKAN, DISERTAI TEKAD BULAT UNTUK TIDAK LAGI HIDUP DAN BERKOMPROMI DENGAN DOSA.

Hal inilah yang seharusnya menjadi pergumulan dan pelajaran penting bagi hidup adik-adik, bahwa tidak seharusnya adik-adik senang hidup dalam dosa, apalagi menjadikan dosa sebagai gaya hidup. Sebaliknya menyesal dan berdukalah atas dosa-dosa yang telah adik-adik lakukan.


ADIK-ADIK HENDAKNYA KITA MENYESAL ATAS DOSA YANG TELAH KITA LAKUKAN DAN MEMOHON PENGAMPUNAN ALLAH SERTA BERTOBAT DAN BERJANJI UNTUK TIDAK MELAKUKANNYA LAGI


Adik-adik bertobat bukan hanya terucap di bibir saja, namun juga mampu dinyatakan dalam perbuatan sehari-hari. Di akhir zaman, perbuatan dosa telah menjadi bagian dari gaya hidup manusia. Manusia tidak lagi menyesal akan setiap dosa yang telah dilakukan dan manusia tidak lagi meratapi dosa-dosa yang mereka perbuat.

Dosa mendatangkan hukuman Allah tetapi “ratapan” untuk setiap dosa akan mendatangkan pengampunan Allah. Haleluya!

Tuhan memberkati.

DOA :
Tuhan Yesus… Tuhan Yesus… ampuni dosa dan kesalahan saya. Saya berjanji Tuhan Yesus untuk tidak melakukannya lagi. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.