TETAP MENJADI GARAM

Shalom adik-adik,

Adik-adik garam dipakai untuk mempengaruhi makanan. Pemakaian garam yang cukup dalam suatu makanan, tidak terlalu berlebihan dan tidak kurang akan membuat makanan menjadi sedap. Pemakaian garam terlalu banyak akan membuat makanan menjadi asin dan kalau kurang garam juga makanan tetap hambar.

Anak Tuhan adalah garam dunia (Mat. 5:13a). Seperti garam yang bisa membawa pengaruh kepada makanan demikian juga adik-adik sebagai anak Tuhan dapat membawa pengaruh terhadap dunia karena adik-adik adalah garam dunia. Sebagai garam dunia, hidup adik-adik HARUS MEMBAWA PENGARUH terhadap lingkungan di sekeliling adik-adik.

Semua tindakan dan perbuatan adik-adik dapat membawa pengaruh yang baik dan juga pengaruh yang buruk. Pengaruh yang baik kalau adik-adik menjadi pelaku-pelaku firman Tuhan. Sebaliknya pengaruh yang buruk kalau perbuatan adik-adik tidak sesuai firman Tuhan. Garam dapat menjadi tawar. Garam yang menjadi tawar tidak dapat mempengaruhi makanan lagi dan menjadi tidak berguna.

ADIK-ADIK HARUS JAGA HIDUP ADIK-ADIK SUPAYA TETAP MENJADI GARAM DUNIA

Demikian juga dengan kehidupan adik-adik. Kalau hidup adik-adik sudah tidak membawa pengaruh bagi sesama, hidup adik-adik tidak lagi memuliakan Tuhan artinya adik-adik sebagai garam dunia sudah tawar. Kalau sudah tawar garam akan dibuang dan diinjak orang (Matius 5:13b).

Adik-adik harus menjaga hidup supaya tetap menjadi garam dunia. Hidup dan perbuatan adik-adik harus senantiasa memuliakan Tuhan sebab kalau tidak adik-adik akan dicampakkan. Supaya hidup adik-adik tetap menjadi garam, adik-adik harus HIDUP INTIM DENGAN TUHAN, berdoa, membaca firman Tuhan, beribadah dan bersekutu dengan Tuhan yang terus menerus.

Tuhan memberkati.

DOA :
Tuhan Yesus, saya mau hidup senantiasa bersekutu dengan Tuhan. Saya akan berdoa, baca Firman Tuhan dan melakukannya. Hidup saya akan membawa dampak bagi sesama. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.