TINGGALKAN KENYAMANAN

Kenyamanan

Kejadian 12:1-20
(Ayat 1) Berfirmanlah Tuhan kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.

Shalom adik-adik,
Allah berfirman kepada Abram untuk pergi dari negerinya. Pergi dari rumah bapak dan sanak saudara ke negeri yang akan Allah tunjukkan. Kata “akan” menunjukkan bahwa Allah belum menyebutkan tempat tujuannya. Allah juga tidak berkata atau menjelaskan bagaimana kondisi dan keadaan di tempat yang baru.

Adik-adik, Abram tinggal di kota Haran, sebuah kota yang terletak di antara dua sungai besar yaitu sungai Efrat dan sungai Tigris, daerah yang subur. Abram berasal dari keluarga yang kaya tetapi Abram taat kepada Allah. Abram pergi sesuai dengan apa yang Tuhan firmankan kepadanya.

Abram pergi bersama dengan istrinya dan saudara-saudaranya. Allah membawa Abram keluar dari kenyamanannya di kota Haran. Membawa melalui perjalanan jauh, melintasi padang gurun dan padang rumput hingga akhirnya sampai di Kanaan. Tanah yang Allah janjikan tetapi sudah ada penduduknya.

Abram percaya dan beriman kepada janji Tuhan bahwa ia akan menjadi bangsa yang besar. Namanya menjadi termasyur dan menjadi berkat. Nama Abram kemudian diganti menjadi Abraham yang artinya Bapa orang beriman.

Adik-adik harus belajar dari Abram yang tidak mengeluh, tunduk dan taat kepada Allah. Keluar dari zona nyaman merupakan ujian bagi iman adik-adik. Iman adik-adik kepada Tuhan Yesus harus melebihi logika. Ketaatan adik-adik kepada Tuhan Yesus harus mampu mengalahkan keinginan untuk tinggal nyaman dan aman di kondisi saat ini.

TINGGALKAN KENYAMANAN KARENA TUHAN YESUS MEMILIKI RENCANA YANG INDAH ATAS HIDUP ADIK-ADIK.
 

RENUNGKAN:

  • Kenapa saya meninggalkan kenyamanan?
  • Apa kenyamanan saat ini yang Tuhan Yesus suruh tinggalkan?

DOA:
(Apa yang Tuhan Yesus sampaikan melalui pembacaan firman Tuhan hari ini?)