ALLAH MENYESAL

DH-Allah Menyesal
Yunus 3:1-10
(Ayat 10) Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya.

Allah menyesal menunjukkan bahwa Allah adalah pribadi yang memiliki perasaan dan kehendak. Tetapi perasaan dan kehendak Allah berbeda dengan yang dimiliki manusia. Manusia memiliki perasaan dan kehendak yang sudah tercemar dosa.

Perasaan dan kehendak yang Allah miliki adalah perasaan dan kehendak yang kudus sesuai dengan esensi atau keberadaan Allah yang adil. Allah tidak bisa membiarkan ketidaktaatan atau dosa tanpa hukuman. Allah sudah merancangkan untuk menghancurkan kota Niniwe karena kejahatan mereka.

Allah memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat dengan mengutus Yunus. Yunus mendapat tugas untuk memberitahukan tentang penghukuman Tuhan atas Niniwe.

Ketika mendengar seruan Yunus dan rencana Allah untuk memusnahkan Niniwe, raja beserta seluruh penduduk Niniwe, merendahkan diri dan berseru kepada Allah meminta pengampunan. Mereka semua bahkan semua ternak berpuasa dan berbalik dari tingkah laku yang jahat.

Ketika Allah melihat perbuatan mereka, Allah menyesal dan tidak jadi memusnahkan Niniwe. Apa yang mereka lakukan, melembutkan hati Tuhan dan Niniwe tidak jadi dimusnahkan. Berbalik dari tingkah laku yang jahat artinya bertobat.

PERTOBATAN YANG SUNGGUH-SUNGGUH DAPAT MELEMBUTKAN HATI ALLAH DAN BAHKAN DAPAT MEMBATALKAN HUKUMAN ALLAH.

Bertobatlah dari jalan kita yang salah. Pertobatan harus kita lakukan setiap saat supaya kita senantiasa mendapat kasih dan anugerah Tuhan.

Tuhan memberkati.

DOA :
Tuhan… ampuni dosa dan kesalahan saya. Saya bertobat Tuhan dan berjanji tidak akan melakukannya lagi. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.