BELAJAR DARI SEMUT

DH-Belajar Dari Semut
Amsal 6:1-35
(Ayat 6) Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak.

Kata ‘malas’ memiliki pengertian tidak mau bekerja atau melakukan sesuatu. Bisa juga melakukan sesuatu di bawah standar, di bawah potensi yang dimiliki karena tidak berusaha untuk mengeluarkan kemampuan yang dimiliki. Seorang pemalas biasanya suka menunda-nunda pekerjaan atau tugas sehingga pekerjaan kian menumpuk. Mereka selalu menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang ada.


HENDAKNYA KITA DAPAT BELAJAR DARI SEMUT YANG MEMILIKI SIFAT YANG GIGIH DAN RAJIN DAN SEMANGAT YANG PANTANG MUNDUR


Penulis Amsal menyuruh pemalas untuk belajar dari semut. SEMUT ADALAH HEWAN YANG KECIL, GIAT DAN GIGIH DAN BEGITU RAJIN padahal tidak ada yang menyuruh dan yang mengatur. Semut sanggup mengangkat beban yang jauh lebih berat dari beratnya sendiri, jika tidak mampu mereka akan bergotong royong agar beban itu bisa diangkat.

Selain itu, semut juga binatang yang pantang mundur, tidak gampang patah semangat dan tidak mudah menyerah atau putus asa. Semut tidak akan berhenti atau mundur, ia akan terus berjalan ke segala arah untuk mencari rute lain. Kemalasan akan membawa kita kepada kegagalan.

Langkah untuk mengalahkan kemalasan adalah kerja keras dan hidup disiplin. Kerja keras adalah faktor penting penentu keberhasilan. Kita harus menggunakan waktu sebaik mungkin, jangan lagi menunda-nunda tugas yang ada supaya tidak menumpuk.

Tuhan memberkati.

DOA :
Tuhan terima kasih sudah mengingatkan saya dan juga untuk belajar dari semut untuk tidak malas. Saya bangkit dan melakukan semua yang dikerjakan dengan maksimal. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.