Kota Yerusalem hancur total. Perubahan keadaan kota Yerusalem digambarkan dengan jelas: dahulu ratu, sekarang janda. Kota Yerusalem seperti seseorang yang sendirian dan kesepian. Tidak ada seorangpun yang melindungi dan menghiburnya. Bahkan penduduknya telah pergi meninggalkan kota itu. Biasanya, pada waktu perayaan keagamaan, jalan-jalan dan pintu gerbang Yerusalem penuh sesak oleh pengunjung. Mereka semua bersukacita. Tetapi sekarang tidak demikian. Baik penduduk yang masih ada, maupun para imamnya, justru berkeluh kesah dan bersedih melihat keadaan tersebut. Kota Yerusalem telah kehilangan fungsinya sebagai pusat kerohanian. Para lawan digambarkan seperti pemburu yang dengan leluasa mengejar mangsa yang tidak berdaya (ayat 6). Betapa mudahnya para lawan mengalahkan mereka, semua termasuk anak-anak digiring sebagai tawanan. Kehancuran kota Yerusalem bukan tanpa sebab, tetapi memang Tuhan yang menimpakannya. Kota Yerusalem sudah sangat berdosa dan najis. Mereka telah memberontak terhadap Tuhan (ayat 18). Kejahatan dan pelanggaran mereka sudah sangat jahat di hadapan Tuhan. TUHAN TIDAK PERNAH MENIMPAKAN KEMALANGAN ATAS UMAT-NYA TANPA SEBAB; OLEH KARENA ITU KITA HARUS SENANTIASA BERJAGA-JAGA DAN BERTOBAT sehingga kehancuran Yerusalem tidak menimpa kita. Tuhan memberkati.Ratapan 1:1-22
(Ayat 1) Ah, betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai! Laksana seorang jandalah ia, yang dahulu agung di antara bangsa-bangsa. Yang dahulu ratu di antara kota-kota, sekarang menjadi jarahan.