CINTA YANG DI METERAI

DH-Cinta Yang Di Meterai
Kidung Agung 8:1-14
(Ayat 6) Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api Tuhan!

Penggunaan kata “meterai” memiliki pengertian tentang kepemilikan yang sah. Cinta yang telah dimiliki tidak dapat dibeli atau ditukar dengan apapun. Cinta bukan sebuah teori atau pelengkap karena terdapat unsur kepemilikan. Cinta tidak dapat dipisahkan dan hanya mautlah yang bisa memisahkannya.

Oleh karena itu cinta harus dijaga dalam kekudusan dan jadikan cinta sebagai dasar hubungan dengan pasangan. Cinta mudah disebutkan tetapi bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Bahkan Salomo raja yang besar dengan hikmat luar biasa yang Allah berikan dan pandai menuliskan puisi indah tentang cinta, pada akhirnya gagal melakukan puisi cinta yang ditulisnya itu.

Tetapi Allah memberikan teladan kepada kita sebuah cinta sejati, yaitu cinta kasih Tuhan Yesus yang mau mengorbankan diri-Nya untuk mati di kayu salib. Cinta kasih yang rela mau berkorban untuk yang dicintai-Nya. Cinta yang tulus, tidak pamrih dan tak pernah ingkar.

Demikianlah Allah mencintai manusia. Dan biarlah cinta kasih Tuhan yang sejati mendasari dan menjadi sumber cinta kita kepada pasangan kita, keluarga kita, juga kepada sesama manusia.

MARI KITA TELADANI CINTA KASIH TUHAN YESUS SEHINGGA CINTA-NYA MENGALIR DALAM KEHIDUPAN KITA DAN DIRASAKAN OLEH SESAMA.

Tuhan memberkati.

DOA :
Tuhan,.. saya mau mencintai Tuhan seperti Tuhan mencintai saya. Tuhan Yesus sudah mau mati dan berkorban untuk saya. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.