1 Korintus 7:1- 40
(Ayat 2) Tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai istrinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri.
Paulus mengingatkan bahaya percabulan yang dapat terjadi pada jemaat di Korintus dan pengikut Kristus yang lainnya. Percabulan adalah dosa perzinahan, suatu hubungan seks yang dilakukan bukan dengan suami atau istri yang sah.
Percabulan dapat terjadi pada setiap orang, baik yang belum menikah maupun sudah menikah. Paulus memberi nasehat bila tidak dapat menguasai diri atau hawa nafsu sebaiknya menikah. Lebih baik menikah daripada jatuh dalam dosa percabulan (ayat 9).
Tuhan menciptakan manusia tidak untuk hidup sendiri. Manusia perlu penolong atau pendamping yaitu pasangannya. Mereka yang sudah menikah dan menjadi keluarga adalah perwakilan keluarga di Sorga. Tetapi tidak semua orang memiliki karunia untuk tidak menikah seperti Paulus sehingga tidak jatuh dalam dosa percabulan (ayat 7).
Kita yang sudah menikah harus memenuhi kewajiban dan tanggung jawab terhadap pasangannya, baik suami atau istri tidak lagi berkuasa atas tubuhnya. Tubuhnya menjadi milik pasangannya (ayat 4). Dengan mengasihi pasangan kita maka dosa percabulan tidak terjadi dalam pernikahan.
DOSA PERCABULAN DAPAT DIHINDARKAN DENGAN MENGASIHI PASANGAN KITA.
RENUNGKAN:
- Apa yang dimaksud dosa percabulan?
- Bagaimana menghindari dosa percabulan?
DOA:
(Apa yang Tuhan Yesus sampaikan melalui pembacaan firman Tuhan hari ini?)