Mazmur 141:1-10
(Ayat 3) Awasilah mulutku, ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku!Mulut adalah sarana untuk mengartikulasikan segala sesuatu yang ada di dalam hati dan pikiran. Oleh karena itu bila hati dan pikiran kotor maka yang akan keluar dari mulut adalah perkataan-perkataan yang kotor juga, yaitu caci maki, sumpah serapah, omelan dan lain sebagainya.
Sebaliknya bila hati dan pikiran bersih maka perkataan yang akan keluar dari mulutpun, perkataan-perkataan yang bersih atau membangun. Perkataan-perkataan yang akan membuat orang senang dan terbangun atau bangkit.
Pepatah dunia berkata “mulutmu harimaumu” mengajarkan kepada kita bahwa perkataan yang keluar dari mulut harus bisa dikendalikan. Jika tidak, perkataan itu menjadi ‘galak’ seperti harimau yang bisa menerkam balik kita. Kita harus bisa mengendalikan mulut kita. Pemazmur mengajarkan kepada kita, bahwa untuk mengendalikan perkataan yang keluar dari mulut kita, tidak cukup dengan usaha kita, melainkan perlu meminta bantuan dan pertolongan Tuhan.
Daud berseru kepada Tuhan, meminta Tuhan melindungi dan memampukannya untuk bisa mengendalikan perkataan yang keluar dari mulutnya. Daud berharap agar Tuhan menolongnya dalam pergumulan melawan berbagai bentuk pencobaan. Ia meminta Allah mengontrol perkataan, pikiran dan tindakannya sehingga semuanya memuliakan Tuhan.
KITA PERLU TERUS BERDOA MEMINTA ALLAH UNTUK MEMAMPUKAN KITA AGAR BISA MENGONTROL HATI DAN PIKIRAN KITA
Sebagai anak-anak Tuhan, kita perlu terus berdoa meminta Allah untuk memampukan kita agar bisa mengontrol hati dan pikiran kita sehingga mengeluarkan perkataan-perkataan yang membangun dan memuliakan Tuhan.
Tuhan memberkati.
DOA :
Tuhan, kuduskan hati dan pikiran saya, sehingga setiap perkataan yang keluar dari mulut bibir saya, perkataan-perkataan yang membangun dan memuliakan Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.