HEMAT BUKAN PANGKAL KAYA

DH-Hemat Bukan Pangkal Kaya
Amsal 11:1-31
(Ayat 24) Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.

Hikmat dunia mengajarkan kalau kita ingin kaya kita harus hemat atau jangan boros. Memangkas pengeluaran yang tidak perlu sehingga kita bisa menyimpan uang. Hikmat ini sering dikenal dengan: “Hemat pangkal kaya”.

Memangkas pengeluaran yang tidak perlu sangat baik tetapi sering kali kebablasan, kita akhirnya menjadi orang yang pelit dan tidak lagi peduli dengan sesama kita yang sedang dalam kesusahan. Kita tidak bisa menyuruh orang yang sedang kelaparan untuk berdoa saja, kita harus memberi mereka makan untuk memecahkan masalah mereka.


BILA KITA INGIN MENJADI KAYA KITA HARUS BERBAGI BERKAT DENGAN ORANG YANG MEMBUTUHKAN


Penulis Amsal dalam ayat di atas menuliskan hikmat yang berlawanan dengan hikmat dunia, yaitu BILA KITA INGIN MENJADI KAYA KITA HARUS MENYEBAR HARTA DAN SEBALIKNYA BILA MENGHEMAT SECARA LUAR BIASA MALAH MENJADI BERKEKURANGAN. Menyebar harta bukan berarti harta disebarkan tetapi memiliki pengertian dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Penulis Amsal tahu bahwa dalam setiap berkat yang Tuhan berikan terdiri dari dua kegunaan yaitu sebagai roti dan sebagai benih. Roti dimakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sedangkan benih harus ditabur supaya hidup dan menghasilkan buah.

Benih tidak ada gunanya bila dimakan. Banyak orang termasuk juga anak-anak Tuhan yang tidak menaburkan benih yang sudah Tuhan berikan. Tuhan memberikan benih supaya hidup kita menjadi berkat bagi banyak orang atau channel of Blessing. Supaya melalui perbuatan kita nama Tuhan dipermuliakan dan banyak jiwa-jiwa dimenangkan dan diselamatkan. Jangan makan benih karena tidak ada manfaatnya.

Tuhan memberkati.

DOA :
Terima kasih Tuhan untuk berkat yang Tuhan curahkan atas hidup saya. Saya akan salurkan berkat yang saya terima untuk menjadi benih dan berkat bagi orang lain. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.