HIDUP HARUS MEMBERI RASA

DH-Hidup Harus Memberi Rasa

Matius 5:1-48
(Ayat 13) “Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.”

Garam berfungsi untuk memberi rasa pada makanan. Makanan yang diberi garam yang sesuai takaran akan membuat makanan menjadi enak. Sebaliknya makanan yang tanpa diberi garam rasanya akan tawar atau hambar dan makan menjadi tidak nikmat untuk dimakan.

Demikan halnya dengan hidup anak-anak Tuhan. Ayat di atas mengumpamakan anak-anak Tuhan sebagai garam dunia. Dunia berbicara tentang keadaan atau lingkungan sekitarnya. Jadi hidup anak-anak Tuhan memberi rasa atau dampak terhadap sekitarnya.

Memberi rasa atau berdampak sesuai dengan status sebagai anak-anak Tuhan. Anak-anak Tuhan berbeda dengan anak-anak dunia. Anak-anak Tuhan harus membawa damai, sukacita dan lain sebagainya yang mencerminkan karakter Kristus atau Bapa di surga.

Bila anak-anak Allah tidak memberi rasa atau tidak berdampak bagi sekitarnya maka seperti garam yang sudah tidak asin lagi, mereka akan dibuang. Seperti halnya pohon yang tidak menghasilkan buah maka pohon akan ditebang dan dibakar.

HIDUP KITA HARUS MEMBERI RASA ATAU BERDAMPAK BAGI LINGKUNGAN SEKITAR KITA: HIDUP KITA MEMBAWA DAMAI, SUKACITA DAN LAIN SEBAGAINYA YANG MENCERMINKAN KRISTUS SEHINGGA TUHAN DIMULIAKAN DAN BANYAK JIWA-JIWA YANG DISELAMATKAN karena melihat hidup kita yang berubah.

Tuhan memberkati.

DOA :
Tuhan, berikan saya kekuatan sehingga hidup saya menjadi seperti garam yang memberi rasa pada makanan. Di mana saya berada, sekeliling saya diberkati. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.