Yakobus 2:1-26
(Ayat 17) Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.Ada suatu cerita yang mengisahkan suatu pergumulan karena kekeringan yang disebabkan hujan sudah sangat lama tidak turun. Masyarakat kemudian meminta seorang pendeta untuk berdoa kepada Tuhan supaya turun hujan. Sang pendeta kemudian mengajak mereka ke bukit untuk berdoa.
Di atas bukit, sang pendeta bertanya kepada mereka: “Apakah mereka percaya Tuhan akan menurunkan hujan?” Masyarakat dengan yakin dan berkata hujan akan turun. Sang pendeta kemudian bertanya lagi: “Apakah mereka membawa payung?” Bila mereka percaya hujan akan turun mereka pasti akan membawa payung supaya tidak kehujanan.
Yakobus dalam suratnya kepada dua belas suku di perantauan menekankan bahwa tidak ada pemisahan antara iman dan perbuatan. Seorang tidak dapat berkata bahwa dirinya memiliki iman jika perbuatannya tidak membuktikannya. Iman yang sesungguhnya harus diungkapkan dalam perbuatan.
Iman adalah kepercayaan kepada Yesus Kristus secara pribadi. Percaya kepada semua perkataan-Nya, janji-Nya, dan juga melakukan semua perintah-Nya. Iman merupakan kunci untuk meraih semua janji dan berkat Tuhan sehingga digenapi dalam kehidupan kita.
Kata “perbuatan” adalah tindakan nyata. IMAN DISERTAI PERBUATAN ATAU TINDAKAN NYATA AKAN MEMBUAT IMAN MENJADI SEMPURNA. Perbuatan harus mencerminkan iman. Jika tidak iman itu kosong dan sia-sia.
Bila kita berpegang teguh dan beriman kepada Tuhan Yesus, ketika menghadapi masalah maka kita akan duduk di bawah kaki Yesus. Berdoalah dan percaya akan pertolongan-Nya. Kita tidak akan mencari pertolongan dari siapa pun juga selain dari pada Tuhan Yesus.
Tuhan memberkati.
DOA :
Tuhan, ampuni kalau perbuatan saya tidak menunjukkan iman kepada Tuhan Yesus. Saya akan bertindak dan beriman. Saya percaya semua doa dan pergumulan, Tuhan jawab dan lepaskan. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.