Imamat 6:1-30
(Ayat 23) Tiap-tiap korban sajian dari seorang imam itu haruslah menjadi korban yang terbakar seluruhnya, janganlah dimakan.Imam adalah seorang yang Allah tetapkan untuk melakukan dan membawa persembahan dari umat Allah. Imam menjadi perantara antara Allah dengan umat-Nya. Hanya imam yang bisa datang kepada Allah. Allah menetapkan aturan-aturan untuk imam pada saat menghadap Allah. Juga tugas yang harus dikerjakan dalam membawa persembahan.
Rumitnya aturan bagi para imam, seharusnya membuat kita menyadari betapa seriusnya dan kudusnya pada saat mempersembahkan korban atau pada saat menghadap Allah. Aturan atau ketetapan tersebut harus dilakukan turun-temurun oleh bangsa Israel sebagai umat Tuhan.
Tetapi kita bersyukur sebagai umat-Nya, kita tidak lagi harus melakukan hal-hal tersebut di atas. Baik dalam membawa persembahan maupun saat beribadah. Ibadah yang rumit tersebut telah digenapi oleh Tuhan Yesus sendiri. Dialah korban yang sempurna untuk Allah dan Yesus jugalah yang menjadi imam yang menjadi pengantara kita kepada Allah.
KITA ADALAH IMAM DI HADAPAN ALLAH
Melalui Tuhan Yesus sebagai pengantara sejati, kita tidak lagi terlibat dalam kerumitan ritual ibadah dalam ibadah. Kita bisa langsung menghadap Tuhan tanpa melalui imam atau perantara lagi. Kita adalah imam di hadapan Allah. Sebagai imam kita harus jaga kehidupan untuk senantiasa kudus sehingga berkenan di hadapan Tuhan.
Tuhan memberkati.
RENUNGKAN :
- Mengapa saya tidak perlu lagi imam untuk membawa persembahan atau menghadap Tuhan?
- Siapa imam saya sekarang?
DOA :
( Apa yang Tuhan sampaikan melalui pembacaan Firman Tuhan hari ini? )