JANGAN MENGAMBIL BERKAT ORANG

DH-Jangan Mengambil Berkat Orang
2 Raja-raja 8:1-29
(Ayat 6) Lalu raja bertanya-tanya, dan perempuan itu menceritakan semuanya kepadanya. Kemudian raja menugaskan seorang pegawai istana menyertai perempuan itu dengan pesan: “Pulangkanlah segala miliknya dan segala hasil ladang itu sejak ia meninggalkan negeri ini sampai sekarang.”

Jangan mengambil barang atau apapun yang bukan milik kita. Kalau hal tersebut terjadi berarti kita telah mencuri milik orang. Raja Israel mengembalikan semua barang milik kepunyaan perempuan Sunem dan anaknya. Semua ditinggalkan karena mengungsi ke negeri Filistin ketika kelaparan terjadi.

Semua yang menjadi milik perempuan tersebut, juga hasil ladang selama ditinggalkannya dikembalikan raja. Apa yang dilakukan raja Israel menjadi contoh bagi kita. Jangan menahan apapun yang menjadi milik orang lain. Termasuk juga dengan berkat yang Tuhan berikan kepada kita.

Tidak semua berkat untuk kita nikmati sendiri. Ada berkat orang lain yang Tuhan titipkan kepada kita. Berkat Tuhan ada roti dan benih (2 Kor. 9:10). Roti untuk kita nikmati tetapi benih untuk ditabur. Benih inilah yang menjadi milik orang lain untuk disalurkan.

Tanah yang subur untuk ditaburi benih adalah orang-orang dalam kesusahan, anak-anak yatim dan janda-janda yang hidup sendirian atau tidak memiliki keluarga (Yak. 1:27). Di sanalah kita menabur atau menyalurkan berkat yang Tuhan titipkan.

JANGAN MENAHAN BERKAT YANG MENJADI MILIK ORANG LAIN. Segera salurkan sehingga berkat tersebut bisa dinikmati oleh orang yang Tuhan sudah tetapkan.

Tuhan memberkati.

RENUNGKAN :

  1. Mengapa saya tidak boleh menahan berkat orang?
  2. Berkat apa yang Tuhan titipkan untuk saya salurkan bagi orang lain?
DOA :
( Apa yang Tuhan Yesus sampaikan melalui pembacaan Firman Tuhan hari ini? )