JANGAN MENGGANGGU ORANG YANG DIURAPI TUHAN

DH-Jangan Mengganggu Orang Yang Diurapi Tuhan
Mazmur 105:1-45
(Ayat 15) “Jangan mengusik orang-orang yang Kuurapi, dan jangan berbuat jahat kepada nabi-nabi-Ku!”

Dalam Kekristenan kata “pengurapan” sudah tidak asing lagi didengar. Pengurapan bisa diartikan suatu tindakan kepada benda atau pribadi yang dikhususkan untuk melakukan pelayanan untuk Allah.

Pengurapan bukanlah hal yang terjadi pada zaman Perjanjian Baru namun sudah diadakan sejak zaman Perjanjian Lama. Dalam Perjanjian Lama orang atau benda diurapi untuk menandakan kesuciannya atau pengukhususan bagi Allah. Selain itu pengurapan juga memberi otoritas untuk melakukan pekerjaan Tuhan.

ORANG YANG TELAH DIURAPI OLEH ALLAH AKAN MEMILIKI KEBERANIAN KARENA PENGURAPAN ALLAH YANG AKAN MEMBERI KUASA DAN MENUNTUNNYA.

Pengurapan Allah turun tidak kepada semua orang. Allah hanya mengurapi orang-orang yang akan Tuhan pakai untuk menggenapi rencana-Nya. Kepada orang yang telah diurapi, kita tidak boleh macam-macam dengannya karena mereka telah Allah khususkan.


KITA HARUS HORMAT DAN TAAT KEPADA PEMIMPIN ATAU ATASAN KITA KARENA MEREKA ADALAH ORANG YANG TUHAN URAPI DAN TUHAN KHUSUSKAN


Mengusik atau mengganggu mereka berarti menghina atau mengganggu Allah secara tidak langsung dan mereka akan berurusan dengan Allah. Salah satu orang yang Tuhan urapi adalah pemimpin atau atasan kita. Baik di sekuler
maupun di kerohanian. Mereka adalah orang yang telah Allah urapi.

Kita harus hormat dan taat kepada mereka sekalipun mungkin kebijakan atau kepemimpinannya tidak sesuai dengan kita. Belajarlah dari Daud yang tidak berani mengganggu Saul sekalipun dia hendak membunuhnya. Saul adalah orang yang Tuhan urapi menjadi raja Israel.

Tuhan memberkati.

DOA :
Tuhan ampuni saya kalau selama ini saya tidak taat kepada pemimpin. Sekarang saya tahu kalau pemimpin adalah orang yang Tuhan urapi. Saya mau tunduk dan taat kepadanya. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.