JANGAN PERMALUKAN

DH-Jangan Mempermalukan

Kejadian 9:1-29
(Ayat. 22) Maka Ham, bapa Kanaan itu, melihat aurat ayahnya, lalu diceritakannya kepada kedua saudaranya di luar.

Setelah Nuh dan keluarganya selamat dari air bah Nuh menjadi petani kebun anggur. Suatu ketika Nuh mabuk anggur dalam kondisi telanjang di dalam kemahnya, Ham anak bungsu Nuh menceritakan kepada kedua saudaranya.

Berbeda dengan Ham, kedua saudaranya yaitu Sem dan Yafet sambil berpaling muka supaya tidak melihat auratnya. Mereka tidak berani melihat kondisi bapaknya. Berusaha menutupi aurat bapaknya dengan kain. Sem dan Yafet menghormati dan menjaga kehormatan bapaknya.

Seringkali mungkin kita juga seperti Ham, baik secara sadar maupun tanpa disadari. Kita menceritakan keburukan dan kelemahan orang lain. Tanpa kita peduli dengan perasaannya dan dampak yang terjadi akibat perbuatan yang kita lakukan.

Tuhan mau kita sebagai anak Tuhan menjadi berkat bagi jiwa-jiwa, mengimpartasikan kasih Tuhan melalui kehidupan kita. Tidak menceritakan kelemahan mereka tetapi menutupinya dengan ‘kain’. Kain adalah berkat atau talenta yang Tuhan berikan kepada kita.

JANGAN PERMALUKAN ORANG DENGAN MENCERITAKAN KELEMAHANNYA TETAPI TUTUPI DENGAN KAIN.
 

RENUNGKAN:

  • Kenapa saya tidak boleh menceritakan kelemahan orang?
  • Apa yang harus saya lakukan bila tahu kelemahan orang?

DOA:
(Apa yang Tuhan Yesus sampaikan melalui pembacaan firman Tuhan hari ini?)