Hakim-hakim 20:1-48
(Ayat 18) Lalu orang Israel berangkat dan maju ke Betel. Di sana mereka bertanya kepada Allah: “Siapakah dari kami yang lebih dahulu maju berperang melawan bani Benyamin?” Jawab Tuhan: “Suku Yehudalah lebih dahulu.”Berbeda dengan perang menaklukkan tanah Kanaan karena Allah yang perintahkan, perang saudara antar suku Israel tidak dikehendaki oleh Allah. Perang saudara antara suku Benyamin dengan suku Israel lainnya terjadi karena provokasi yang dilakukan oleh seorang Lewi.
Sekalipun suku-suku Israel bertanya kepada Tuhan ketika hendak maju berperang, dengan jumlah pasukan empat ratus ribu orang lebih banyak dari suku Benyamin yang hanya dua puluh enam ribu, empat puluh ribu tentara Israel terbunuh dalam peperangan tersebut.
Walaupun bangsa Israel bertanya kepada Tuhan sebelum menyerang, tetapi pertanyaan mereka bukanlah apakah mereka boleh berperang. Mereka bertanya siapa yang akan lebih dahulu maju (Ayat 18). Hal ini menunjukkan bahwa keputusan untuk melakukan perang saudara itu sudah diambil sebelum bangsa Israel bertanya kepada Tuhan.
Hal ini juga mungkin sering kita alami dalam tindakan dan perbuatan kita sehari-hari. Kita berkata sudah bertanya kepada Tuhan. Bahkan sudah berdoa sebelum bertindak. Tetapi sering kali malah masalah yang kita temui dan bukan berkat Tuhan.
Kita harus koreksi, apakah doa kita sudah tepat. Sering kali doa kita hanya untuk memberitahu keinginan kita.
KITA HARUS BERTANYA KEPADA TUHAN DAN MEMINTA TUNTUNAN DAN PIMPINAN TUHAN SEBELUM MELANGKAH.
Tuhan memberkati.
RENUNGKAN :
- Mengapa saya harus bertanya dulu kepada Tuhan sebelum melangkah?
- Mengapa saya sudah bertanya kepada Tuhan tetapi hasilnya tidak sesuai harapan saya?
DOA :
( Apa yang Tuhan Yesus sampaikan melalui pembacaan Firman Tuhan hari ini? )