Imamat 10:1-20
(Ayat 2) Maka keluarlah api dari hadapan Tuhan, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan Tuhan.Nadab dan Abihu adalah anak-anak Harun, mereka adalah imam-imam yang sudah Allah pilih dan tetapkan untuk membawa persembahan umat Allah. Tetapi Allah kemudian membunuh mereka dengan api karena mempersembahkan api asing kepada Allah ketika membawa persembahan.
Mereka melakukan kesalahan fatal melanggar kekudusan Tuhan dengan menyalakan perbaraan mereka dengan api yang bukan berasal dari mezbah ukupan di Kemah Suci. Sejak pendirian Kemah Suci (Kel. 40), api di mezbah persembahan ukupan telah dinyalakan (ayat 26-27). Api yang menyala terus itu, menjadi sumber dan tempat persembahan ukupan dilakukan. Kesalahan harus mereka bayar mahal dengan kematian.
Sebagai imam atau pemimpin tindakan sembrono akan membawa dampak besar bagi umat atau orang-orang yang dipimpinnya. Suatu kesalahan kalau tidak mendapat hukuman akan memberi image yang kurang baik yaitu kalau melayani Allah di Kemah Suci boleh sembarangan.
MELAYANI TUHAN YANG KUDUS TIDAK CUKUP DENGAN HANYA KEMAUAN, MELAINKAN JUGA HARUS SESUAI DENGAN ATURAN YANG SUDAH DITETAPKAN TUHAN
Kesalahan kedua yang mereka lakukan adalah membakar ukupan yang seharusnya hanya boleh dilakukan oleh imam besar yaitu Harun. Tindakan mereka bisa dianggap sebagai suatu pemberontakan atas kepemimpinan Harun sebagai imam. Melayani Tuhan yang kudus tidak cukup dengan hanya kemauan, melainkan juga harus sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan Tuhan.
Kesembronoan atau sembarangan dalam melayani Tuhan menunjukkan kita tidak menghargai Tuhan baik dari ketaatan maupun kekudusan. Dan bagi orang percaya berarti tidak menghargai kematian Yesus di kayu salib untuk menebus dosa dan menguduskan kita.
Tuhan memberkati.
DOA :
Tuhan ampuni saya kalau selama ini sering kali asal-asalan dalam melayani pekerjaan Tuhan. Saya berjanji tidak asal-asalan lagi dan akan sungguh-sungguh dalam melayani Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.