Rut 1:1-22
(Ayat 18) Ketika Naomi melihat, bahwa Rut berkeras untuk ikut bersama-sama dengan dia, berhentilah ia berkata-kata kepadanya.
Ketidakakuran dalam keluarga khususnya antara mertua perempuan dan menantu perempuan sepertinya tidak akan pernah berakhir dalam kehidupan rumah tangga. Sedikit sekali ditemui mereka hidup rukun dan akur bila tinggal dalam satu rumah.
Tetapi tidak demikian dengan Rut dan mertuanya Naomi, mereka hidup rukun dan akur. Bahkan ketika Noami menyuruh Rut untuk kembali kepada orang tuanya karena suaminya sudah meninggal dan Naomi sudah tidak punya sesuatu lagi yang bisa diharapkan, Rut berkeras untuk tetap bersama dengan ibu mertuanya.
Kerukunan antara Rut dan Naomi terjadi karena mereka tidak egois dan tidak mementingkan diri sendiri. Mereka saling mengasihi dan memperhatikan satu dengan yang lain. Bahkan Rut berkata hanya maut yang bisa memisahkan mereka (ayat 17).
Seharusnya perselisihan tidak akan terjadi bila satu dengan lainnya saling mengasihi, saling memperhatikan dan mau berkorban. Akan tercipta suasana sorgawi dalam rumah tangga karena ada kerukunan di dalamnya.
Kita sebagai anak-anak Tuhan seharusnya bisa dan menjadi contoh bagi orang lain khususnya yang belum percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Kita harus minta kekuatan dan kasih Tuhan. Ingat selalu kalau Yesus mau mati bagi kita, hidup kita harus menjadi terang dan garam khususnya dalam keluarga.
KETIDAKAKURAN DALAM KELUARGA BISA DIHINDARKAN BILA ADA KERENDAHAN HATI DAN SALING MENGASIHI.
RENUNGKAN:
- Kenapa dalam keluarga sering tidak akur?
- Bagaimana menciptakan kerukunan dalam keluarga?
DOA:
(Apa yang Tuhan Yesus sampaikan melalui pembacaan firman Tuhan hari ini?)