Matius 6:1-34
(Ayat 25) “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?”Kuatir adalah sebuah perasaan gelisah, ketakutan atau kengerian terhadap sesuatu yang belum terjadi. Perasaan ini biasanya terkait dengan pikiran-pikiran negatif atas sesuatu yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
Tidak ada seorang pun yang hidup tanpa kekuatiran. Tidak ada yang kebal dengan rasa kuatir. Jika ada yang berkata bahwa dia tidak kuatir, maka dia ada dalam kebohongan. Kuatir membuat kita kehilangan sukacita dan menderita sakit.
Ketika dihadapkan pada kelemahan-kelemahan, kita memiliki dua pilihan, yaitu: menyerahkan semuanya kepada Tuhan dan percaya kepada-Nya dengan sepenuh hati atau berusaha mengatasi kekuatiran itu dengan usaha dan kemampuan kita.
Sebagai anak-anak Tuhan, kita tidak seharusnya merasa kuatir karena Tuhan, Allah kita sanggup memberkati dan menjaga kita. Ketika kita kuatir kita sedang berupaya memindahkan beban dari pundak Tuhan yang kuat ke pundak kita yang lemah.
Tidak ada gunanya memelihara kekuatiran karena akan berdampak buruk terhadap diri kita. Untuk menang terhadap kekuatiran, KITA HARUS MEMPERCAYAI TUHAN DENGAN SEGENAP HATI DAN MENYERAHKAN SEGALA KEKUATIRAN KITA KEPADA TUHAN SEBAB TUHAN AKAN MEMELIHARA KITA (1Pet. 5:7).
Tuhan memberkati.
DOA :
Tuhan, saya mau serahkan semua kekuatiran saya kepada Tuhan. Saya percaya Tuhan menjaga dan memelihara saya. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.