MAKNA IBADAH

DH-Makna Ibadah
Yesaya 29:1-24
(Ayat 13) Dan Tuhan telah berfirman: Oleh karena bangsa ini datang mendekat dengan mulutnya dan memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya menjauh dari pada-Ku, dan ibadahnya kepada-Ku hanyalah perintah manusia yang dihafalkan.

Banyak anak-anak Tuhan yang berpikiran bahwa yang dimaksud ibadah hanyalah sebatas kegiatan-kegiatan di dalam gereja atau di persekutuan. Di mana ada susunan liturgi yang harus diikuti, yaitu ada pujian, penyembahan, membaca firman Tuhan, mendengarkan hamba Tuhan berkhotbah, kolekte dan berdoa.

Tuhan mengecam bangsa Israel karena ibadah yang mereka jalankan selama ini hanyalah rutinitas belaka. Pujian dan penyembahan yang mereka lakukan hanyalah lip service, sementara hatinya sangat jauh dari Tuhan.

Jika ibadah yang kita lakukan sama seperti ibadah bangsa Israel, maka semuanya tidak akan membawa dampak apa-apa dalam kehidupan kita, akibatnya kita memiliki dua sisi kehidupan yang berbeda, yaitu saat berada di dalam gereja untuk mengikuti acara kebaktian dan saat kita berada di luar jam-jam ibadah.

Sesungguhnya, ibadah yang sejati bukan sekadar mengikuti acara-acara di gereja atau persekutuan, namun meliputi seluruh keberadaan hidup kita yang dilandasi oleh ketaatan dan sikap hati sebagai seorang hamba. Tugas utama hamba adalah untuk melayani dengan sepenuh hati, bukan minta dihargai, dilayani atau dihormati.


DALAM BERIBADAH KITA HARUS MEMILIKI SIKAP SEORANG HAMBA YANG SEPENUH HATI MELAYANI TUHAN, YANG DI DALAMNYA TERKANDUNG UNSUR RASA TAKUT DAN HORMAT AKAN TUHAN


Sikap yang harus kita miliki dalam beribadah yaitu sikap seorang hamba yang sepenuh hati melayani Tuhan, yang di dalamnya terkandung unsur rasa takut dan hormat akan Tuhan, karena Dia layak mendapatkan yang terbaik dari hidup kita.

Tuhan memberkati.

DOA :
Tuhan saya tidak akan datang beribadah karena rutinas atau kewajiban. Saya akan datang beribadah dengan hati yang penuh pengucapan syukur karena Tuhan baik dan dengan sikap hati seorang hamba. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.