MANUSIA MAKHLUK SOSIAL

DH-Manusia Makhluk Sosial
Kejadian 2:1-25
(Ayat 18) Tuhan Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia.”

Kalimat “Tidak baik manusia seorang diri saja”, memiliki pengertian manusia bukan makhluk individu tetapi makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan orang lain untuk menolong dan yang sepadan di dalam hidupnya. Manusia tidak bisa hidup sendiri.

Penolong yang sepadan dengan manusia memiliki pengertian adalah manusia juga. Bukan hewan atau binatang atau makhluk lainnya. Manusia membutuhkan manusia lain untuk bisa maksimal dan berhasil. Ada ruang di dalam hidup manusia yang harus diisi dengan orang lain sehingga manusia bisa berhasil atau maksimal dalam hidupnya.

Pembacaan ayat di atas sering diartikan sebagai pasangan hidup yaitu istri bagi suami.
Tetapi sesungguhnya manusia juga membutuhkan orang lain tidak hanya pasangan hidup untuk bisa maksimal dan berhasil di dalam kehidupannya. Orang lain yang bisa mendukung atau mengisi ruang yang kosong.

Seorang atlet untuk bisa berhasil atau menjadi juara harus disupport oleh orang lain. Butuh pelatih, manager, dokter atau orang lain untuk melatih dan mensupport. Seorang pengusaha perlu relasi, karyawan dan pihak lainnya untuk usahanya bisa berjalan. Demikian juga dengan profesi lainnya.

JANGAN TUTUP HIDUP KITA UNTUK ORANG LAIN. KITA TIDAK BISA MAKSIMAL TANPA ORANG LAIN KARENA KITA ADALAH MAHLUK SOSIAL.

Kita harus membangun hubungan dengan orang lain dan memiliki komunitas yang bisa membangun hidup kita. Keberhasilan kita merupakan dampak dari keberhasilan kita dalam membangun hubungan dan memiliki komunitas yang bisa saling membangun.

Tuhan memberkati.

RENUNGKAN :

  1. Apakah saya bisa hidup tanpa orang lain?
  2. Kenapa saya butuh orang lain?
  3. Apakah saya sudah membangun hubungan dengan orang lain atau komunitas?
DOA :
( Saudara berdoa…, apa yang Tuhan sampaikan melalui renungan hari ini? )