MENGIKAT PERJANJIAN

DH-Perjanjian Baru
2 Tawarikh 29:1-36
(Ayat 10) Sekarang aku bermaksud mengikat perjanjian dengan Tuhan, Allah Israel, supaya murka-Nya yang menyala-nyala itu undur dari pada kita.

Kata “mengikat” arti sesungguhnya adalah menyatukan atau menjadi satu dengan menggunakan seutas tali. Mengikat dalam konteks ayat di atas, raja Hizkia menyatukan dirinya dan bangsanya dengan Tuhan dalam suatu perjanjian.

Hizkia sadar bahwa bangsanya tidak setia kepada Tuhan. Mereka melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dan telah meninggalkan Tuhan. Tuhan marah dan menyerahkan mereka ke dalam tangan musuh. Banyak yang mati oleh pedang dan anak-anak perempuan serta istri-istri mereka ditawan.

Hizkia mengikat perjanjian kembali dengan Allah. Dan melakukan perubahan dalam bangsanya. Ia melakukan yang benar di mata Tuhan seperti Daud. Melakukan perombakan yang berkaitan dengan rumah Tuhan dan mengaktifkan kembali para imam Lewi sesuai peranannya.

Hizkia percaya murka Tuhan akan undur dan memulihkan kerajaannya.

Kalau selama ini kehidupan kita jauh dari Allah, kita harus bertobat. Ikat kembali perjanjian dengan Tuhan dan lakukan perintah Tuhan. Maka kita pasti dipulihkan.

IKATLAH KEMBALI PERJANJIAN DENGAN TUHAN DAN LAKUKAN PERINTAH-NYA MAKA PEMULIHAN PASTI TERJADI.

Tuhan memberkati.

RENUNGKAN :

  1. Mengapa saya harus mengikat Perjanjian dengan Tuhan Yesus?
  2. Apa akibatnya bila perjanjian dengan Tuhan Yesus tidak diikat?
DOA :
( Apa yang Tuhan Yesus sampaikan melalui pembacaan Firman Tuhan hari ini? )