MERENDAHKAN DIRI

DH-Pemimpin Yang Rendah Hati 2

Keluaran 10:1-29
(Ayat 3) Lalu Musa dan Harun pergi menghadap Firaun dan berkata kepadanya: “Beginilah firman Tuhan, Allah orang Ibrani: Berapa lama lagi engkau menolak untuk merendahkan dirimu di hadapan-Ku? Biarkanlah umat-Ku pergi supaya mereka beribadah kepada-Ku.

Firaun mengeraskan hati tidak mau merendahkan diri di hadapan Allah, sekalipun Allah menyatakan kuasa di hadapannya. Bahkan para pegawai Firaun juga minta kepadanya untuk insaf dan mengizinkan bangsa Israel pergi beribadah kepada Allah. Mereka melihat Mesir pasti akan binasa kalau Allah terus menyatakan kuasa-Nya atas Mesir (ayat 7).

Merendahkan diri adalah suatu perkara yang sangat sulit bagi manusia. Merendahkan diri dianggap sebagai tindakan yang melecehkan diri sendiri dan harga diri. Bahkan merendahkan diri dianggap sebagai sebuah kekalahan.

Semua disebabkan karena manusia sudah jatuh dalam dalam dosa. Dalam diri manusia ada benih dosa. Dosa membuat manusia kehilangan kemuliaan Allah. Akibat dosa maka yang timbul dari hati manusia adalah sesuatu yang buruk yang bertentangan dengan Tuhan (Mar. 7:21).

Tetapi bagi kita sebagai anak Tuhan, merendahkan diri adalah suatu keuntungan. Merendahkan diri artinya kita berserah kepada Tuhan, tanda kita tidak mampu dan perlu pertolongan Tuhan. Ketika kita merendahkan diri maka Tuhan akan meninggikan kita (Yak. 4:10). Tangan Tuhan yang kuat yang akan menuntun dan membawa kita masuk dalam rencana-Nya (1 Pet. 5:6).

MERENDAHKAN DIRI DI HADAPAN TUHAN BUKTI KITA BERSERAH DAN PERLU PERTOLONGAN TUHAN.
 

RENUNGKAN:

  • Kenapa saya harus merendahkan diri di hadapan Tuhan?
  • Bagaimana caranya saya harus merendahkan diri?

DOA:
(Apa yang Tuhan Yesus sampaikan melalui pembacaan firman Tuhan hari ini?)