PENGHARAPAN DI DALAM PERGUMULAN

Mazmur 102:1-29
(Ayat 2) Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu.

Pemazmur dalam Mazmur 102 memberikan nasihat dan contoh yang benar ketika berada di dalam masalah atau tekanan. Pemazmur tidak menghujat Tuhan tetapi sebaliknya ia membangun pengharapan kepada kasih setia Tuhan.


HANYA TUHANLAH SATU-SATUNYA YANG DAPAT DIANDALKAN DAN TUHAN SANGGUP MENGUBAHKAN HAL BURUK MENJADI KEBAIKAN


Dalam ketidakberdayaannya, pemazmur ingat bahwa hanya Tuhanlah satu-satunya yang dapat diandalkan. Pemazmur percaya bahwa Tuhan sanggup mengubahkan hal buruk menjadi kebaikan menurut hikmat dan rencana-Nya.

Penderitaan yang dialaminya membuat pemazmur lebih percaya dan lebih berharap kepada Allah. Penderitaan dan kesesakan yang dialaminya mengingatkan dirinya bahwa ia adalah manusia ciptaan Tuhan yang lemah dan terbatas. Oleh karenanya, pemazmur sadar bahwa ia butuh Tuhan sehingga ia berseru meminta pertolongan-Nya.

Pemazmur yakin dan percaya bahwa Allah senantiasa bersama-sama dengannya. Kalau Tuhan membiarkan dirinya dalam masalah, pemazmur percaya ada kebaikan di balik semuanya itu dan ALLAH TURUT BEKERJA DI DALAM MASALAH TERSEBUT UNTUK MENDATANGKAN KEBAIKAN bagi kehidupannya.

Demikian halnya dengan kita bila dalam kesesakan, kita harus mengintrospeksi diri. Kalau hal itu terjadi karena ada dosa, kita harus segera bertobat. Kita harus percaya bahwa Allah mengasihi kita. Tujuan Allah mengizinkan penderitaan dalam kehidupan kita adalah supaya kita dekat dengan Tuhan, meminta pengampunan-Nya dan meminta supaya kasih-Nya dicurahkan lagi.

Tuhan memberkati.

DOA :
Tuhan, saya percaya kasih anugerah Tuhan berlimpah-limpah dicurahkan dalam kehidupan saya. Sekalipun saat ini saya sedang dalam kesesakan, tetapi saya percaya ada kebaikan di dalamnya. Saya mau terus berharap kepada kasih setia Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.