Perjanjian Lama menggambarkan umat Israel sebagai pohon anggur, umat Israel yang masih berada di Yerusalem disamakan dengan batang kayu pohon anggur yang tidak berbuah, sehingga mereka dilemparkan ke dalam api. Mereka tidak berbuah karena mereka tidak setia kepada Allah, tidak sepenuh hati menyembah Allah, dan tidak mentaati seluruh firman-Nya. Demikian halnya dengan setiap orang percaya, mereka adalah umat Tuhan melalui iman kepada Tuhan Yesus, mereka dicangkokkan menjadi keturunan Abraham secara rohani dan mendapatkan semua janji-janji Allah (Gal. 3:29). Satu hal yang Allah selalu inginkan dari setiap pohon anggur yaitu berbuah. Dan kalau tidak berbuah maka pohon anggur akan ditebang dan dicampakkan ke dalam api. Untuk bisa berbuah, ranting harus tetap melekat pada batang pohon anggur. Dan kita sebagai ranting yang dicangkokkannya harus tetap melekat kepada Yesus sebagai pokok anggur. MELALUI HUBUNGAN INTIM DENGAN TUHAN, BERDOA, MEMBACA FIRMAN TUHAN DAN MELAKUKAN SEMUA PERINTAH-PERINTAH-NYA MAKA HIDUP KITA AKAN BERBUAH. Akan ada buah-buah yang menyukakan Allah dan bisa dinikmati oleh orang-orang di sekeliling kita, baik itu buah pertobatan, buah roh maupun buah jiwa-jiwa. Hidup kita berbuah untuk kemuliaan Allah. DISKUSIKAN : Tuhan memberkati.Yehezkiel 15:1-8
(Ayat 6) Oleh sebab itu beginilah firman Tuhan Allah: Seperti kayu anggur di antara kayu-kayu di hutan, yang Kulemparkan ke dalam api untuk dibakar, begitulah Aku lakukan terhadap penduduk Yerusalem.DOA :
Tuhan ampuni saya kalau selama ini, hidup saya belum berbuah, saya akan melekat dengan Tuhan sehingga kehidupan saya menghasilkan buah.
Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.
POHON ANGGUR HARUS BERBUAH
