Bilangan 5:1-31
(Ayat 28) Tetapi apabila perempuan itu tidak mencemarkan dirinya, melainkan ia suci, maka ia akan bebas dan akan dapat beranak.Sebagai pasukan Tuhan, bangsa Israel harus menjaga kesatuan agar Tuhan terus menuntun mereka, termasuk kesatuan dalam hubungan suami isteri (ayat 11-30). Sistem budaya yang berlaku dalam bangsa Israel yaitu patriarki membuat suami atau kaum pria lebih dominan dan berkuasa daripada kaum wanita.
Allah menerapkan hukum dalam hubungan suami isteri, untuk mengatur agar suami tidak bertindak sembarangan dan semena-mena atas isterinya. Suami tidak bisa menuduh dan menghakimi isterinya semaunya. Isteri harus diberi kesempatan untuk membuktikan dirinya tidak bersalah.
Tuhan memberikan hukum yang utama dan terutama untuk mengatur hubungan umat-Nya dengan Tuhan dan juga dengan sesama. Hukum yang pertama yaitu kasihilah Tuhan dengan seluruh keberadaan kita dan hukum yang kedua yang sama dengan hukum yang pertama yaitu kasihilah sesama seperti kita mengasihi diri kita sendiri.
PRIA DAN WANITA ATAU SUAMI DAN ISTERI MEMILIKI KEDUDUKAN DAN POSISI YANG SAMA DI MATA TUHAN
Hukum Tuhan tersebut membuat umat-Nya termasuk kita sebagai umat tebusan-Nya untuk tidak hidup di bawah budaya patriarki. Pria dan wanita atau suami dan isteri memiliki kedudukan dan posisi yang sama di mata Tuhan. Keduanya ditebus dengan harga yang sama yaitu darah Tuhan Yesus.
Sebagai umat tebusan Tuhan, kesetiaan kepada Tuhan harus dinyatakan dan terwujud dalam kesetiaan kepada sesama termasuk pasangan kita. Sebagai bukti kita mengasihi Tuhan, maka kita bisa mengasihi sesama termasuk pasangan kita karena itu merupakan hukum dan perintah Allah.
Tuhan memberkati.
DOA :
Ampuni saya kalau sering memandang rendah wanita dan kedudukannya di bawah pria. Hari ini Tuhan menyadarkan saya kalau wanita juga berharga di mata Tuhan sama seperti pria. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.