Daniel 1:1-21
(Ayat 17) Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.Daniel adalah salah seorang dari orang-orang muda pilihan yang ditangkap dan dibawa oleh Nebukadnezar, raja Babel, pada waktu Yerusalem runtuh. Daniel memiliki arti ‘Tuhanlah hakimku’. Kata ‘hakim’ memiliki makna suatu gambaran tentang kebijaksanaan yang di dalamnya terkandung hikmat, kekudusan, intelektual dan juga integritas.
Meski berada di negeri pembuangan, grafik kehidupan Daniel bukannya makin merosot, tetapi sebaliknya makin hari makin naik. Keberhasilan Daniel didapat bukan karena ia melakukan kecurangan, suap atau kompromi, tetapi karena ia memiliki kualitas hidup yang ‘berbeda’ dari orang lain.
Daniel berkomitmen untuk tidak makan santapan raja (pasti enak dan lezat) dan minum anggur. Daniel bersikap tegas tidak mau sedikitpun makan makanan tersebut. Daniel tidak mau menajiskan dirinya dan berkomitmen menjaga kekudusan hidupnya (ayat 8). Daniel tetap hidup kudus.
Bukan perkara yang mudah bagi Daniel yang masih muda untuk tidak menajiskan dirinya dari perkara-perkara duniawi. Daniel mampu karena ia menjaga hidupnya sesuai firman Allah (Maz. 119:9) dan Allah memampukan Daniel untuk melakukannya.
PERMULAAN HIKMAT ADALAH HIDUP TAKUT AKAN TUHAN (AMS. 9:10); ALLAH MELIHAT SETIAP KOMITMEN KITA UNTUK HIDUP KUDUS SESUAI FIRMAN-NYA DAN ROH KUDUS PASTI AKAN MEMAMPUKAN KITA UNTUK MELAKUKANNYA. Allah pasti akan membuat hidup kita semakin baik dan berhasil. Kita menjadi kepala dan bukan menjadi ekor (Ul. 28:13).
Tuhan memberkati.
DOA :
Tuhan, saya percaya hikmat dan kepandaian bukan didapat karena makanan tetapi karena hidup kudus dan takut akan Tuhan. Saya akan jaga hidup saya tetap kudus. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.