SELUMBAR DAN BALOK

DH-Selumbar Dan Balok

Matius 7:1-29
(Ayat 3) Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?

Kata “selumbar” merujuk kepada benda apapun yang sangat kecil, bisa serpihan kayu. Sedangkan kata “balok” merujuk pada balok kayu yang besar bukan sekadar potongan kayu berukuran kecil atau sedang. Kata aslinya “dokos” merujuk pada palang utama atau atap rumah atau lantai.

Ayat di atas dalam konteks “Hal Menghakimi” menggambarkan orang yang mampu melihat sesuatu yang sangat kecil atau sepele pada orang lain padahal matanya sendiri tertutup balok. Kesalahan orang lain mungkin sangat sepele, namun mereka menemukannya. Tetapi mereka tidak memperhatikan kesalahan sendiri.

Orang yang suka menghakimi sudah terlatih untuk menemukan kesalahan orang lain. Ia hanya perlu sekilas untuk mendapati kesalahan tersebut sedangkan kesalahan sendiri tidak pernah tahu. Sesungguhnya kalau mau introspeksi diri, kesalahannya sendiri mungkin lebih banyak.

Natur kita sebagai orang berdosa membuat kita pasti berbuat salah. Tidak ada seorangpun yang sempurna.
Oleh karena itu, KITA TIDAK BOLEH MENGHAKIMI ORANG LAIN KARENA KITA SENDIRI TIDAK LEBIH BAIK DARIPADA ORANG LAIN. Bahkan kita mungkin lebih buruk daripada orang lain.

Penghakiman adalah milik Tuhan, biarkan Tuhan yang menghakimi setiap orang. Bagian kita adalah berjaga-jaga, hidup benar dan selalu introspeksi diri sehingga kita tidak dihakimi oleh manusia dan terlebih lagi oleh Tuhan.

Tuhan memberkati.

DISKUSIKAN :

  1. Apakah anda selalu memperhatikan kesalahan orang lain?
  2. Apakah anda tahu bila berbuat salah?
  3. Siapa yang berhak menghakimi?

DOA :
Tuhan ampuni saya kalau seringkali melihat kesalahan orang lain dan menghakiminya. Padahal saya juga penuh dengan kesalahan. Saya bertobat Tuhan. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.