SUAM-SUAM KUKU

DH-Suam-suam Kuku
Wahyu 3:1-22
(Ayat 15-16) Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.

Suam-suam kuku memiliki pengertian tidak panas dan tidak dingin. Tuhan mencela jemaat di Laodikia karena kehidupan kekristenan mereka yang suam-suam kuku. Kehidupan kekristenan mereka tidak mengalami pertumbuhan. Kerohanian mereka hanya berjalan di tempat. Tidak ada kegairahan dan tidak ada usaha untuk meningkatkan lebih lagi untuk kemajuan rohani.

Jemaat Laodikia merasa diri mereka kaya, cukup mapan dan tidak kekurangan apapun. Mereka merasa tidak membutuhkan pertolongan Tuhan lagi, oleh sebab itu mereka menjalankan ibadah hanya sebatas kewajiban saja tanpa ada kerinduan yang mendalam untuk bertemu dengan Tuhan.

Mereka telah diperhamba oleh harta dan harta membuat kasih mereka tidak sepenuhnya lagi kepada Tuhan. Di dalam harta kekayaan mereka mendapatkan apa yang mereka ingini. Hati mereka tidak lagi kepada Tuhan tetapi kepada harta (Mat. 6:21).

Orang kaya cenderung lebih mudah melupakan Tuhan dibanding orang miskin atau orang susah karena orang kaya meletakkan iman mereka kepada harta mereka. Berbeda dengan orang miskin atau susah yang cenderung meletakkan iman dan pengharapan kepada Tuhan. Di dalam penderitaan, mereka mendapat kekuatan dengan janji-janji Tuhan.


BILA KEKRISTENAN KITA MENJADI SUAM-SUAM KUKU, KITA HARUS BERBALIK, MINTA AMPUN DAN MINTA DIPULIHKAN KEMBALI OLEH TUHAN


Mari koreksi kehidupan rohani kita, APAKAH KITA MASIH MEMILIKI KERINDUAN DAN HASRAT UNTUK BERSEKUTU DENGAN TUHAN? Atau malah sebaliknya, kita tidak merasakan apa-apa ketika kita beribadah dan ibadah hanya sebatas rutinitas saja. Kalau hal itu terjadi maka kita sudah menjadi Kristen yang suam-suam kuku. Kita harus berbalik, minta ampun dan minta dipulihkan kembali oleh Tuhan sebab kalau tidak kita akan dimuntahkan Tuhan.

Tuhan memberkati.

DOA :
Tuhan ampuni saya suam-suam kuku dengan Tuhan. Saya bertobat, saya akan cari Tuhan dan bergairah kembali bersekutu dengan Tuhan dan saudara-saudara seiman. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.