SUKACITA TUHAN

DH-Sukacita Tuhan
Ayub 31:1-40
(Ayat 25) Jikalau aku bersukacita, karena kekayaanku besar dan karena tanganku memperoleh harta benda yang berlimpah-limpah.

Kekayaan dapat membuat orang bersukacita tetapi sukacita yang diperoleh dari kekayaan adalah sukacita semu atau sementara. Ketika kekayaan hilang maka sukacitapun akan hilang.

Orang yang mengandalkan kekayaannya pada saat kehilangan kekayaan akan masuk dalam masalah atau penyakit baru yaitu stress. Stress yang berkepanjangan dapat membawa orang dalam kebinasaan dan berpikiran pendek yaitu mengakhiri hidupnya.

Kekayaan adalah segala-galanya baginya dalam hidupnya, apalagi bila memiliki pikiran bahwa semuanya diperoleh karena kekuatan dan kepandaiannya dan bukan karena anugerah Tuhan. Setiap saat Tuhan bisa mengambil semua kekayaan yang dimiliki manusia, manusia tidak bisa menahannya. Sebaliknya kekayaan dari Tuhan akan membawa damai sejahtera dan sukacita.

Semuanya Ayub sampaikan dalam pembelaannya di hadapan teman-temannya yang menghakimi Ayub bahwa semua penderitaan karena dosanya terhadap Tuhan. Tidak semua penderitaan karena dosa tetapi Tuhan punya rencana di balik masalah yang Tuhan izinkan.

KEJARLAH SUKACITA ALLAH MAKA KITA AKAN MENDAPATKAN SUKACITA YANG KEKAL.

Tuhan memberkati.

DOA :
Ampuni saya Tuhan, kalau selama ini saya mengandalkan kekayaan dan harta benda untuk mendapatkan sukacita dan bukan sukacita dari Tuhan. Saya bertobat. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.