SUNAT HATI

Sunat Hati

Ulangan 30:1-20
(Ayat 6) Dan Tuhan, Allahmu, akan menyunat hatimu dan hati keturunanmu, sehingga engkau mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, supaya engkau hidup.

Mengasihi atau dikasihi merupakan kebutuhan dari makhluk hidup yang memiliki suatu pribadi. Allah sebagai pribadi butuh dikasihi dan juga mengasihi. Salah satu tujuan Allah menciptakan manusia adalah untuk menjadi pribadi yang Allah kasih dan Allah juga mau manusia mengasihi Allah.

Manusia diciptakan serupa dan segambar dengan Allah (Kej. 1:26). Sebagai suatu pribadi maka manusia memiliki perasaan, kemauan dan kehendak sama seperti Allah. Supaya dengan itu semua manusia dapat mengasihi Allah.

Allah bisa membuat manusia untuk mengasihi-Nya tetapi Allah tidak melakukannya. Allah mau manusia dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap kekuatan mengasihi Allah bukan karena dipaksa. Tetapi akibat dosa, manusia sulit sekali untuk bisa mengasihi Tuhan.

Hati manusia yang merupakan sumber kehidupan sudah tercemar dosa. Dari dalam hati manusia timbul segala sesuatu yang bertentangan dengan perintah Allah (Mark. 7:21). Hati manusia perlu disunat untuk kembali bisa mengasihi.

Sunatkan hati bukan secara lahiriah tetapi memiliki pengertian secara rohani, yaitu menyunatkan kedagingan. Perbuatan daging bertentangan dengan Allah dan daging tidak mendapatkan bagian dalam Kerajaan Sorga (Gal. 5:21).

Ketika hati disunat maka bukan kedagingan lagi yang memimpin hidup kita. Izinkan Roh Allah untuk menuntun sehingga kita bisa mengasihi Allah dengan segenap keberadaan kita. Pada saat kita mengasihi Tuhan maka kita memiliki kehidupan sebab Allah datang untuk memberikan kita hidup (Yoh. 10:10b).

SUNAT HATI KITA SEHINGGA BISA MENGASIHI TUHAN DENGAN SELURUH KEBERADAAN KITA.

RENUNGKAN:

  • Kenapa saya harus menyunat hati?
  • Bagaimana caranya menyunat hati?

DOA:
(Apa yang Tuhan Yesus sampaikan melalui pembacaan firman Tuhan hari ini?)