TETAP TAAT

Kata “taat” secara universal atau umum, mengandung pengertian yaitu tunduk atau patuh terhadap suatu peraturan atau perintah ataupun ketentuan yang ada dan mau melakukannya. Ketaatan akan memberikan suatu hasil yang positif, sedangkan ketidaktaatan akan menghasilkan sesuatu yang negatif baik sanksi maupun hukuman.

Ketidaktaatan dialami raja Saul ketika memimpin berperang melawan bangsa Filistin di Gilgal. Bangsa Filistin dengan jumlah yang lebih banyak membuat takut Saul dan bangsa Israel karena kalah jumlah pasukannya. Sebagian bangsa Israel lari dan bersembunyi, mereka ketakutan dan berserak-serak meninggalkan Saul.

Melihat hal itu, raja Saul juga mengalami ketakutan sedangkan nabi Samuel belum datang. Saul lalu bertindak mempersembahkan korban bakaran kepada Allah. Mempersembahkan korban adalah tugas imam, tidak boleh orang lain yang melakukannya. Sesungguhnya nabi Samuel sudah berpesan untuk menunggu kedatangannya dan ia yang akan mempersembahkan korban bakaran kepada Allah.

Saul tidak sabar untuk menunggu kedatangan nabi Samuel. Walaupun ia tahu bahwa tindakan yang dilakukannya adalah melanggar ketetapan Allah. Ketidaktaatan Saul membuat nabi Samuel marah dan Allah menghukum Saul bahwa kerajaannya tidak tetap dan Allah akan memilih seseorang untuk menggantikan Saul.

TETAP NANTIKAN PERTOLONGAN TUHAN DAN PERTOLONGAN TUHAN TIDAK PERNAH TERLAMBAT

Perbuatan Saul menjadi peringatan bagi kita semua untuk tetap taat setiap waktu dan dalam segala hal. Jangan mencari-cari alasan atau pembenaran diri untuk ketidaktaatan kita. Tetap nantikan pertolongan Tuhan dan pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat. Tuhan tahu waktu yang tepat untuk menolong kita dan menjadikan segala sesuatu indah (Pengkhotbah 3:11).

Tuhan memberkati.

DOA :
Tuhan saya mau taat sepenuhnya kepada Tuhan. Saya percaya pertolongan Tuhan tidak pernah terlambat. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.