Ketika seseorang sedang mengalami kesusahan, pada umumnya atau secara spontan akan memanggil ibunya. Karena dalam ibu ada sesuatu yang memberi rasa nyaman dan ketenteraman baginya. Bangsa Israel pada masa pembuangan mengalami penderitaan yang sangat berat. Mereka terbuang dan terasing. Yang mereka butuhkan adalah penghiburan untuk memulihkan kembali kondisi dan jiwa mereka yang tertindas. Yesaya tahu yang dibutuhkan oleh bangsanya. Oleh karenanya mereka diingatkan bahwa kasih Tuhan ada ditengah-tengah mereka, seperti seorang anak yang merasakan kasih ibunya ketika digendong dan dibelai dalam pangkuan-Nya. Demikianlah Tuhan bertindak seperti seorang ibu pada anaknya. Kalau selama ini kita mengetahui dan mengenal Allah sebagai Tuhan yang tegas dengan menindak umat-Nya yang memberontak sehingga terbuang di negeri asing, ternyata Allah adalah Tuhan yang Maha Kasih, yang juga dapat bertindak sebagai seorang ibu yang dengan penuh kelembutan menyatakan kasih sayang-Nya bagi umat-Nya. SEBERAT APAPUN KONDISI DAN MASALAH KITA, TUHAN TIDAK HANYA SIAP MENOLONG KITA SEBAGAI SEORANG BAPA, TETAPI IA JUGA AKAN MENGHIBUR DAN MEMBERI KEKUATAN SEBAGAI SEORANG IBU bila kita datang kepada-Nya sebagai seorang anak. Tuhan memberkati.Yesaya 66:1-24
(Ayat 13) Seperti seseorang yang dihibur ibunya, demikianlah Aku ini akan menghibur kamu, kamu akan dihibur di Yerusalem.