WADAH KEHADIRAN TUHAN

DH-Wadah Kehadiran Tuhan
2 Tawarikh 4:1-22
(Ayat 5) Tebal “laut” itu setapak tangan dan tepinya serupa tepi piala, seperti bunga bakung yang berkembang. “Laut” itu dapat memuat tiga ribu bat air.

Rumah Tuhan zaman Salomo dibuat dengan sangat detail dan penuh totalitas. Tidak hanya bangunan dengan ukuran yang tepat, bahan yang baik tetapi perabot-perabotnya juga bagus. Rumah Tuhan merupakan tempat perlambangan atau wadah kehadiran Allah.

Pembacaan firman Tuhan 2 Tawarikh 4, banyak terdapat kata “laut” ada sembilan kata. Alkitab terjemahan Bahasa Indonesia Masa Kini (BIMK) kata “laut” diartikan bejana, wadah atau tempat menampung.

Berbeda dengan rumah Tuhan zaman sekarang, dibuat untuk menyenangkan manusia. Oleh manusia dibuat nyaman dan betah untuk datang dan beribadah. Interior yang bagus, AC yang membuat udara sejuk dan nyaman dan masih banyak yang lainnya lagi yang semuanya untuk membuat manusia betah.


RUMAH TUHAN HARUSLAH MENJADI WADAH KEHADIRAN TUHAN


Semua itu bukannya salah dan tidak boleh. Tetapi kalau yang dikejar dalam rumah Tuhan adalah manusia bukan kehadiran Tuhan, maka hal itu salah. Manusia menjadi fokus utama dan nomor satu sedangkan Tuhan menjadi nomor berikutnya. Rumah Tuhan haruslah menjadi “laut” atau wadah kehadiran Tuhan dan bukan menjadi “laut” bagi manusia.

Tuhan memberkati.

DOA :
Terima kasih Tuhan sudah mengingatkan saya untuk lebih menyiapkan wadah untuk kehadiran Tuhan daripada wadah untuk manusia. Saya tahu dengan kehadiran Tuhan, maka Tuhan yang akan menarik jiwa-jiwa untuk datang. Saya mau menjadikan tubuh dan hidup saya menjadi wadah-Mu. Dalam nama Tuhan Yesus, Amin.