Sekitar 2000 tahun yang lalu Tuhan Yesus telah lahir ke dunia ini dan dia lahir di dalam sebuah keluarga.
Kelahiran Yesus Kristus di muka bumi ini bukan hanya telah menjadi berkat bagi keluarga Yusuf dan Maria, tetapi Kelahiran Yesus telah menarik banyak jiwa datang menyembah Dia.

Tuhan Yesus yang adalah seorang raja, dia datang ke dalam dunia untuk menjadi seorang hamba. Ya! He is a Servant King. Tuhan Yesus pernah berkata bahwa Ia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani.

Tuhan menciptakan kita sebagai manusia dengan satu tujuan yaitu untuk menjadi penyembahNya, yang menyembah Tuhan dalam roh dan kebenaran. Dan melalui pengorbanan Tuhan Yesus di atas kayu salib, Dia telah membukakan jalan masuk bagi kita untuk kita dapat menyembah Tuhan di dalam keintiman. Bertemu muka dengan muka dengan Tuhan.

Melalui kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus, kita telah memperoleh jalan masuk kepada pintu kasih karunia.
Melalui kasih karunia Tuhan, kita bukan hanya telah memperoleh pengampunan dosa, penebusan dosa, tetapi kita juga telah memperoleh keselamatan.

Tuhan ingin berbicara kepada kita bahwa tanpa kerendahan hati tidak ada seorang pun yang dapat datang mendekat kepada Tuhan.
Ketika Tuhan Yesus lahir ke dunia ini, Tuhan Yesus memposisikan dirinya bukan hanya menjadi sama seperti manusia tetapi juga dia telah merendahkan dirinya dan mengambil rupa sebagai seorang hamba.

Di hari-hari yang terakhir ini sesungguhnya kasih kebanyakan orang telah menjadi dingin. Manusia telah mengalami krisis kasih, manusia hanya mencintai dirinya sendiri, tidak suka berdamai bahkan saling membenci satu dengan yang lainnya.

Di dalam kitab Roma 8:29 dikatakan bahwa Tuhan Yesus menghendaki setiap kita orang percaya memiliki karakter yang serupa dengan karakter Yesus.
Sebab kedewasaan rohani seseorang sangat ditentukan kualitas karakter yang dimiliki.

Ketika usai seseorang bertambah banyak maka seharusnya semakin bertambah pula tingkat kedewasaan orang tersebut. Demikian juga di dalam kehidupan rohani Tuhan juga menghendaki setiap kita, bukan hanya menerima Yesus sebagai Tuhan dan mengalami kelahiran baru saja.

Dalam Galatia 5:1 mengatakan “Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan. Melalui firman Tuhan ini dengan jelas dikatakan bahwa Tuhan Yesus sudah memerdekakan setiap kita orang-orang yang percaya kepada Dia di dalam segala hal, tentunya termasuk kemerdekaan dalam hal keuangan.

Generosity/Kemurahan hati sangat berkaitan erat dengan kebahagiaan sebuah keluarga dan kesehatan sebuah hubungan. Tidak ada keluarga yang bahagia, keluarga Ilahi dan juga tidak ada hubungan yang sehat apabila orang-orang yang ada di dalamnya mereka bersikap egois, mau menang sendiri/pelit, tidak mau kalah dengan yang lain, suka berhitungan dan sebagainya.

Hal yang paling utama dalam kekristenan adalah HUBUNGAN. Karena begitu berartinya sebuah hubungan di mata Tuhan maka Bapa di Surga mengutus anakNya yang tunggal, yaitu Yesus Kristus untuk datang ke dunia dan mati di kayu salib untuk memulihkan hubungan yang terputus antara Tuhan dan manusia akibat dosa.

Ada sebagian orang berpendapat bahwa tahun 2015 adalah tahun yang suram, akan semakin banyak masalah, kehidupan akan semakin sukar sebab keadaan akan semakin sulit dan tidak menentu. Namun pesan Tuhan melalui gembala sidang kita Pdt. Niko Njotorahardjo mengatakan bahwa tahun 2015 adalah tahun pelipatgandaan mujizat.